Apa Hubungan Antara Maag dan Kanker?

Tukak lambung adalah luka bundar di perut yang terjadi setelah asam lambung memakan bagian dari lapisan lambung. Kanker perut, juga dikenal sebagai kanker lambung, adalah penyakit yang dapat bermanifestasi di berbagai bagian perut seseorang. Baik bisul maupun kanker terkait dengan jenis bakteri yang disebut Helicobacter pylori, atau disingkat H. pylori.
H. pylori adalah jenis bakteri yang unik. Biasanya, lingkungan asam lambung mencegah bakteri tumbuh. Dalam kasus H. pylori, bagaimanapun, bakteri menciptakan amonia di perut, yang menetralkan asam lambung dan memungkinkan bakteri untuk bertahan hidup. Sel darah putih yang mencoba menyerang infeksi mudah dibunuh, dan mereka melepaskan nutrisi yang memungkinkan H. pylori berkembang.

Infeksi H. pylori yang tidak diobati dapat menyebabkan tukak lambung. Ada dua jenis tukak lambung ini: tukak duodenum dan tukak lambung. Ulkus duodenum dapat ditemukan di awal usus kecil, dan lebih umum daripada tukak lambung, yang muncul di daerah perut bagian atas yang melengkung.

Beberapa gejala sakit maag termasuk mulas, perasaan menggerogoti atau kosong di perut, lapar, dan nyeri ringan di bawah tulang dada. Nyeri dapat dikurangi dengan makan, minum susu, atau minum antasida. Bisul biasanya sembuh dan kambuh seiring waktu.

Sakit maag yang berulang dapat menyebabkan komplikasi parah. Misalnya, tukak lambung dapat menyebabkan jaringan di usus kecil membengkak. Ini menghalangi makanan meninggalkan perut, yang dapat menyebabkan mual, kembung, dan muntah. Beberapa tukak lambung bisa pecah atau berdarah.

Kanker perut dapat terjadi di setiap area perut, meskipun biasanya dimulai di lapisan dalam perut. Gejala sering ringan atau tidak ada pada tahap awal penyakit. Saat kanker tumbuh, biasanya menyebabkan gejala seperti sakit perut, kesulitan menelan, mual, muntah, penurunan berat badan, kembung, dan muntah berdarah atau tinja.

Kehadiran H. pylori sangat terkait dengan tukak lambung dan kanker. Tidak semua orang yang terinfeksi H. pylori akan berkembang menjadi maag atau kanker, tetapi risikonya lebih tinggi daripada rekan-rekan yang tidak terinfeksi. Faktor risiko lain untuk bisul dan kanker termasuk merokok, obesitas, pola makan yang buruk, kurang olahraga, dan riwayat keluarga bisul dan kanker.

Bisul dapat diobati dengan menggunakan antibiotik. Obat lain mungkin diresepkan untuk mengurangi atau menetralkan asam lambung. Antasida dapat meredakan gejala untuk sementara, tetapi tidak dapat menyembuhkan bisul. Kanker perut biasanya diobati dengan kemoterapi dan radiasi.