Apa Hubungan Antara Kecemasan dan Nyeri Dada?

Kecemasan dan nyeri dada biasanya ditemukan bersamaan. Orang dengan gangguan kecemasan dapat mengalami nyeri dada, seperti halnya orang yang mengalami tingkat stres dan kecemasan yang unik terkait dengan peristiwa dalam hidup mereka. Satu masalah dengan kecemasan dan nyeri dada adalah kecenderungan untuk menjadi lebih cemas dalam menanggapi nyeri dada, takut akan serangan jantung. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan menjadi lebih buruk, meningkatkan nyeri dada dan menciptakan lingkaran setan. Gejala fisik kecemasan dapat diobati sepenuhnya dan penting untuk dievaluasi ketika gejala ini dialami untuk memastikan penyebabnya dan mempelajari tentang pilihan pengobatan.

Dipercaya bahwa orang dalam keadaan stres yang tinggi dapat mengalami nyeri dada karena sejumlah alasan berbeda. Nyeri tajam atau tumpul di dinding dada dapat disebabkan oleh kontraksi otot, sebuah fenomena yang terlihat pada serangan kecemasan, di mana orang mungkin merasakan nyeri dada yang intens dan sesaat. Selain itu, stres dapat meningkatkan keparahan refluks asam, menyebabkan mulas dan nyeri dada. Orang dengan kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya juga lebih mungkin mengalami nyeri dada saat mereka cemas atau stres.

Pasien mungkin mengalami kesulitan membedakan antara nyeri dada yang berhubungan dengan kecemasan dan nyeri yang berasal dari jantung. Nyeri dada yang disebabkan oleh kecemasan biasanya berlangsung singkat, sedangkan nyeri yang disebabkan oleh masalah jantung berlangsung lebih lama dan dapat terasa lebih menghancurkan atau intens. Mati rasa atau kesemutan di lengan kiri juga bisa menjadi tanda nyeri dada jantung. Pernapasan juga biasanya normal selama serangan kecemasan, meskipun kombinasi kecemasan dan nyeri dada dapat membuat pasien mengalami hiperventilasi karena takut atau gugup.

Jika seseorang mengalami nyeri dada, dokter dapat melakukan evaluasi untuk mencari kemungkinan penyebabnya. Orang-orang harus memberi tahu dokter mereka tentang kondisi kecemasan atau sumber stres yang ada, karena informasi ini penting untuk dimiliki selama pemeriksaan. Ada hubungan yang diketahui antara kecemasan dan nyeri dada, dan jika dokter mengetahui pasien cemas, ini dapat menginformasikan proses diagnosis.

Dalam kasus di mana kecemasan jelas menyebabkan nyeri dada, obat anti-kecemasan dapat ditawarkan kepada pasien. Obat ini dapat diminum untuk mencegah serangan panik atau mengurangi intensitas serangan. Psikoterapi dan tindakan lain dapat membantu orang mengelola kecemasan dalam jangka panjang. Mengatasi kecemasan akan membantu dengan gejala fisik terkait seperti nyeri dada, mual, pusing, dan pusing. Jika pasien terus mengalami kecemasan dan nyeri dada dengan pengobatan, dokter mungkin perlu mengembangkan rencana pengobatan alternatif untuk mengelola gejala pasien.