Apa Hubungan Antara Kecemasan dan Keringat Malam?

Kecemasan dan keringat malam terkait erat, karena individu yang mengalami kecemasan tinggi lebih mungkin menderita karenanya. Wanita menopause sangat berisiko mengalami kedua gejala tersebut. Berlatih relaksasi serta memantau kondisi lingkungan dapat membantu meringankan masalah ini.

Individu yang mengalami stres tingkat tinggi yang konstan sepanjang hidup mereka mungkin mengalami kecemasan dan keringat malam. Keringat malam yang disebabkan oleh kecemasan biasanya karena lonjakan adrenalin yang terjadi saat seseorang sedang tidur. Keringat malam ini dapat mengganggu tidur dan jika terjadi cukup sering dan dapat menyebabkan sulit tidur, yang meningkatkan stres dan meningkatkan siklus kecemasan dan keringat malam.

Adalah umum bagi wanita menopause untuk mengalami keringat malam. Ini mungkin karena sejumlah pemicu. Misalnya, kadar estrogen yang rendah yang dialami wanita selama menopause mengakibatkan tubuh kurang mampu mengontrol suhunya. Penurunan produksi estrogen juga dapat mengakibatkan wanita menopause mengalami tingkat kecemasan yang tinggi, yang merupakan pemicu umum keringat malam. Perubahan kadar estrogen memengaruhi kadar serotonin, norepinefrin, dopamin, dan melatonin tubuh, semua bahan kimia yang digunakan tubuh untuk menstabilkan suasana hati dan emosi.

Untuk mengendalikan kecemasan yang disebabkan oleh keringat malam, kecemasan yang menyebabkan masalah harus diatasi. Mengatasi stres dan kecemasan bisa jadi sulit, namun ada beberapa solusi yang bisa diterapkan di rumah. Mengurangi konsumsi kafein dapat membantu, seperti halnya olahraga teratur. Meluangkan waktu untuk bersantai juga penting. Jika metode ini tidak membantu, penting untuk menemui dokter atau terapis yang dapat membantu mengatasi kecemasan.

Meskipun kecemasan dan keringat malam terkait erat, keringat malam mungkin lebih didorong oleh tindakan lingkungan atau perilaku. Misalnya, tidur di kamar yang terlalu hangat atau di tempat tidur dengan terlalu banyak selimut dapat menyebabkan keringat malam atau membuat keringat malam yang dipicu oleh kecemasan menjadi lebih buruk. Mengkonsumsi makanan panas atau pedas sebelum tidur juga dapat menyebabkan keringat berlebih, seperti halnya merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi pil diet. Obat-obatan tertentu juga diketahui menyebabkan keringat malam.

Biasanya keringat malam tidak berbahaya, dan tidak perlu berkonsultasi dengan dokter. Namun dalam kasus yang jarang terjadi, keringat malam bisa menjadi gejala dari masalah yang lebih parah, seperti infeksi, TBC, atau beberapa jenis kanker. Jika keringat malam sering terjadi dan bukan karena kecemasan atau faktor lingkungan, konsultasikan dengan dokter.