Apa Hubungan antara Kebijakan Moneter dan Ekonomi?

Hubungan antara kebijakan moneter dan perekonomian adalah kenyataan bahwa kebijakan moneter merupakan alat yang digunakan untuk memanipulasi perekonomian guna mencapai hasil tertentu yang diharapkan. Kebijakan moneter biasanya melibatkan faktor-faktor seperti kenaikan atau penurunan total pasokan uang dalam perekonomian pada satu waktu dan tinjauan tingkat bunga ke atas atau ke bawah. Biasanya, bank sentral atau bank cadangan federal bertanggung jawab atas perubahan tersebut, yang biasanya didasarkan pada indikator tertentu dalam perekonomian.

Contoh hubungan antara kebijakan moneter dan ekonomi adalah situasi di mana analisis beberapa siklus bisnis mengungkapkan fakta bahwa ada tren inflasi. Siklus bisnis secara sederhana adalah periode yang digunakan untuk membagi panjang kegiatan bisnis dengan tujuan sebagai semacam titik referensi bagi para ekonom dan pihak terkait lainnya. Untuk tujuan kebijakan moneter, siklus bisnis mungkin triwulanan, tahunan atau berdasarkan kompilasi agregat kegiatan ekonomi selama empat tahun. Analisis siklus bisnis akan menunjukkan apakah ada jenis inflasi atau jika ekonomi melambat. Apabila terdapat indikasi kenaikan inflasi selama beberapa siklus bisnis, bank sentral akan memperkenalkan kebijakan moneter yang bertujuan untuk mengurangi inflasi.

Biasanya, inflasi didorong oleh ekonomi yang terlalu aktif di mana tingkat konsumsi melebihi tingkat produksi dan penawaran. Tren ini mengarah pada situasi di mana terlalu banyak uang akan mengejar barang yang terlalu sedikit, menyebabkan harga komoditas tersebut naik sebagai tanggapan. Untuk mengatasi tren negatif seperti itu, bank sentral mungkin memutuskan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Tujuan pengurangan ini adalah untuk membatasi tingkat permintaan dan konsumsi, sehingga mengarah pada penurunan inflasi yang sesuai yang didorong oleh permintaan. Ini membangun hubungan antara kebijakan moneter dan ekonomi, karena kebijakan moneter ditujukan untuk mengoreksi anomali yang dirasakan dalam perekonomian.

Salah satu metode dimana bank sentral dapat mengurangi jumlah uang dalam perekonomian adalah melalui kenaikan suku bunga. Logikanya adalah bahwa peningkatan suku bunga akan menyebabkan penurunan permintaan pinjaman dan bentuk kredit lainnya sebagai akibat dari suku bunga yang terlalu tinggi. Ini juga akan menyebabkan lebih banyak tabungan di bank dan lebih sedikit pengeluaran karena peningkatan korelatif dalam bunga yang dibayarkan atas tabungan di bank. Hal sebaliknya terjadi pada saat kegiatan ekonomi lesu. Dengan harapan mendorong belanja dan meningkatkan kegiatan ekonomi, bank sentral akan menurunkan suku bunga, yang juga menunjukkan keterkaitan antara kebijakan moneter dan perekonomian.