Apa Hubungan antara Kebijakan Fiskal dan Permintaan Agregat?

Hubungan antara kebijakan fiskal dan permintaan agregat adalah fakta bahwa kebijakan fiskal merupakan faktor ekonomi makro yang digunakan oleh pemerintah untuk mempengaruhi tingkat konsumsi konsumen dalam suatu perekonomian. Ini mungkin karena kebutuhan yang teridentifikasi untuk peningkatan konsumsi atau keinginan untuk memperlambat konsumsi dengan maksud untuk mendinginkan pasar yang terlalu panas. Contoh bagaimana kebijakan fiskal dan permintaan agregat terhubung dapat dilihat dalam penggunaan perpajakan, pengeluaran pemerintah dan kebijakan pemerintah lainnya seperti bea ekspor dan impor untuk mempengaruhi konsumsi konsumen.

Ilustrasi hubungan antara kebijakan fiskal dan permintaan agregat adalah situasi di mana pemerintah menaikkan atau menurunkan pajak perusahaan dengan tujuan untuk mendorong investasi modal dan pengeluaran dalam perekonomian. Misalnya, pemerintah mungkin menawarkan tunjangan pajak untuk industri tertentu sebagai sarana untuk mendorong lebih banyak aktivitas dan investasi di industri ini. Tunjangan pajak dapat mencakup faktor-faktor seperti pengurangan pajak, yang juga akan mendorong lebih banyak investasi asing di negara tersebut sebagai akibat dari rezim pajak yang menguntungkan di daerah tersebut. Jenis manipulasi pajak ini penting karena dapat berfungsi sebagai dasar untuk lebih banyak investasi, peningkatan pasokan, dan peningkatan permintaan konsumen agregat untuk produk.

Ketika suatu negara mengekspor barang, itu menghasilkan peningkatan permintaan agregat untuk barang-barang yang berasal dari negara itu. Jenis permintaan ini mengalir dari luar negeri dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti perpajakan dan peraturan ekspor. Jika ada kuota yang membatasi jumlah barang tertentu yang dapat diekspor dalam periode tertentu, ini akan berdampak negatif pada volume ekspor dan permintaan agregat total. Pemerintah dapat mendorong ekspor barang dari dalam negeri melalui pengurangan bea masuk dan tarif perdagangan dan pajak lainnya, yang akan merangsang perekonomian melalui peningkatan permintaan barang yang berasal dari negara tersebut. Cara lain di mana pemerintah mungkin mencoba untuk membatasi permintaan barang-barang tertentu mungkin dengan melarang impor atau ekspor barang untuk jangka waktu tertentu.

Kebijakan fiskal dan permintaan agregat dihubungkan oleh keputusan pemerintah untuk menambah atau mengurangi pengeluarannya. Keputusan untuk membatasi pembayaran tunjangan pengangguran dan tunjangan kesejahteraan lainnya juga mempengaruhi permintaan agregat. Setiap kenaikan atau penurunan pajak pendapatan oleh pemerintah memiliki efek pada permintaan agregat total. Misalnya, keputusan untuk meningkatkan pajak penghasilan akan mengurangi pendapatan yang tersedia dan akibatnya mengurangi permintaan.