Kerusakan otak dapat terjadi akibat stres yang berlebihan. Studi menunjukkan bahwa hippocampus dan stres berhubungan. Volume hippocampal veteran perang, serta korban pelecehan atau penyiksaan anak telah ditemukan lebih rendah dari biasanya. Ini disebut sebagai atrofi hipokampus, yang disebabkan oleh kadar kortisol yang tinggi. Kortisol adalah hormon steroid yang dilepaskan selama respons stres.
Hippocampus terletak di lobus temporal medial dan merupakan bagian dari sistem limbik. Struktur sistem limbik memainkan peran utama dalam emosi, pembelajaran, memori dan motivasi. Hippocampus bertanggung jawab untuk penyimpanan dan pengambilan memori baru. Kenangan disimpan di hippocampus sementara sebelum disimpan secara permanen di area lain di otak.
Para peneliti telah melihat lebih dekat hubungan antara hippocampus dan stres, lebih khusus lagi gangguan stres pasca-trauma (PTSD). PTSD adalah kondisi kecemasan akibat stres ekstrem yang dialami selama peristiwa traumatis. Telah ditemukan bahwa PTSD menyebabkan kerusakan pada otak, terutama hipokampus. Kerusakan ini menyebabkan atrofi hipokampus.
Orang yang memiliki PTSD memiliki masalah dengan memori. Entah mereka kesulitan mengambil ingatan, atau ingatan itu selalu ada. Penderita PTSD mengalami ingatan berupa kilas balik. Ketakutan dialami seolah-olah peristiwa itu benar-benar terjadi lagi dan dipicu oleh ingatan. Inilah sebabnya mengapa para ahli percaya bahwa hippocampus terpengaruh pada PTSD.
Hipokampus dirusak oleh kortisol karena mengandung banyak reseptor untuk hormon. Kortisol diaktifkan dan dilepaskan oleh kelenjar adrenal untuk membuat tubuh siap merespons peristiwa stres. Ini menyebabkan peningkatan tekanan darah, pernapasan, dan detak jantung. Ini adalah mekanisme perlindungan. Ini adalah tanggapan yang sangat berguna.
Stres tingkat tinggi yang berulang dapat menyebabkan PTSD, tetapi tidak semua orang akan menanggapi peristiwa traumatis dengan cara ini. Diperkirakan bahwa beberapa orang mungkin lebih rentan terhadapnya, dan ukuran asli hipokampus mungkin menjadi petunjuk. Bisa jadi orang yang lahir dengan hipokampus yang lebih kecil akan berisiko mengalami kondisi tersebut jika terkena stres tingkat tinggi, yang selanjutnya menjelaskan hubungan antara hipokampus dan stres.
Masalah yang disebabkan oleh hipokampus dan respons stres dapat dipicu oleh paparan jenis peristiwa tertentu. Peristiwa ini dianggap sangat traumatis. Contohnya adalah kecelakaan mobil, terorisme dan bencana alam. Anak-anak juga terkena PTSD; gejalanya berbeda dengan orang dewasa.
Perawatan tersedia untuk penderita PTSD. Terapi perilaku kognitif (CBT) paling efektif dan sering digunakan dalam kombinasi dengan pengobatan. Selective serotonin re-uptake inhibitors (SSRIs) adalah obat yang sebenarnya diresepkan untuk depresi tetapi juga terbukti membantu dalam pengobatan PTSD.