Apa Hubungan Antara Hippocampus dan Memori?

Hippocampus memainkan peran penting dalam memori dan merupakan bagian dari sistem limbik otak. Hippocampus tidak hanya berperan penting dalam memori, tetapi juga berperan dalam emosi. Emosi seperti cinta, kegembiraan, benci, kesedihan, dan gairah berasal dari area limbik otak.

Pada tahun 2004, ditemukan bahwa hippocampus juga memainkan peran utama dalam memori jangka panjang. Hipokampus melakukan beberapa hal. Ini membantu seseorang mengubah pengalaman menjadi ingatan baru, mengubah ingatan baru menjadi ingatan jangka panjang, dan mengambil ingatan lama.

Hippocampus dan memori terhubung, sehingga kerusakan pada area otak ini dapat mengganggu kemampuan memori seseorang. Beberapa cara umum di mana hipokampus rusak termasuk kekurangan oksigen, stres, dan epilepsi. Jika hipokampus mengalami kerusakan parah, seseorang dapat mengalami amnesia.

Area hipokampus di otak lebih rentan terhadap stres dibandingkan area lain. Stres jangka panjang dapat menyebabkan bagian otak tersebut mengalami atrofi. Setelah atrofi, kondisi kesehatan yang parah seperti gangguan stres pasca trauma dan skizofrenia dapat bermanifestasi.

Gangguan stres pasca trauma atau trauma psikologis dapat memiliki efek yang merugikan pada hipokampus dan memori. Pelecehan masa kanak-kanak adalah penyebab paling umum dari stres pasca trauma. Gangguan stres pascatrauma dapat menyebabkan pengurangan volume area otak hipokampus dan memengaruhi pembelajaran dan memori berbasis hipokampus.

Para ilmuwan tertarik mempelajari hippocampus dan memori karena berbagai alasan medis. Selain memegang solusi untuk penyakit Alzheimer, mempelajari hipokampus juga dapat menyebabkan terobosan dalam amnesia, sindrom stres pasca trauma, skizofrenia, epilepsi, dan gangguan bipolar. Ketika para ilmuwan lebih memahami bagaimana hippocampus dan memori bekerja, pengobatan baru untuk Alzheimer dan penyakit terkait memori lainnya akan menjadi mungkin.