Gula darah dan mual terkait karena fakta bahwa kadar gula darah yang tidak normal dapat menyebabkan seseorang merasa mual. Misalnya, seseorang mungkin merasa mual saat kadar gula darahnya terlalu tinggi, yang disebut sebagai hiperglikemia. Di sisi lain, seseorang mungkin juga merasa mual ketika gula darahnya terlalu rendah, yang disebut sebagai hipoglikemia. Dalam kedua kasus tersebut, mual adalah gejala kadar gula darah yang tidak normal, juga disebut glukosa, dalam aliran darah seseorang.
Dalam banyak kasus, mual adalah hasil dari gula darah tinggi. Ketika seseorang memiliki gula darah tinggi, ia dikatakan mengalami hiperglikemia. Biasanya, tubuh manusia membuat insulin, yang digunakan untuk memindahkan glukosa dari darah ke sel-sel seseorang, di mana ia digunakan untuk energi. Namun, ketika tubuh tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang sesuai, kelebihan gula tertinggal dalam aliran darah orang tersebut; akibatnya, orang tersebut dapat mengembangkan gejala hiperglikemia. Ini adalah salah satu cara di mana gula darah dan mual terhubung.
Seseorang dengan hiperglikemia mungkin merasa lebih lapar dan haus dari biasanya. Dia mungkin juga merasakan keinginan untuk buang air kecil lebih sering atau memiliki jumlah keluaran urin yang meningkat. Ketika gula darah terlalu tinggi, seseorang mungkin juga mengalami penglihatan kabur dan mual. Padahal, salah satu gejala diabetes yang tidak diobati adalah mual. Hiperglikemia bisa serius, dan pasien dengan hiperglikemia biasanya harus dievaluasi oleh dokter.
Hipoglikemia adalah cara lain di mana gula darah dan mual terhubung. Hipoglikemia berarti kadar gula darah seseorang terlalu rendah. Ini terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak insulin dan kadar gula darah turun ke tingkat yang tidak sehat. Dalam kasus seperti itu, sel-sel tubuh yang membutuhkan gula darah untuk bahan bakar kekurangan, dan hasilnya bisa berupa gejala fisik dan emosional. Gejala hipoglikemia mungkin termasuk mual, kelelahan, pusing, perubahan suasana hati, depresi, penglihatan kabur, mengidam gula, dan jantung berdebar-debar.
Karena gula darah dan mual berhubungan, seseorang yang sering mengalami mual mungkin sebaiknya meminta dokter untuk memeriksa kadar gula darahnya. Ini terutama benar jika seseorang mengalami gejala lain bersamaan dengan mual. Dalam beberapa kasus, fluktuasi gula darah dapat diakibatkan oleh kebiasaan makan yang buruk dan bahkan dapat berkembang sebagai efek samping dari obat-obatan tertentu. Namun, dalam kasus lain, kadar gula darah yang tidak normal bisa menjadi gejala suatu penyakit, seperti diabetes atau gagal ginjal.