Estradiol, juga disebut E2, adalah jenis estrogen yang dilepaskan oleh ovarium dalam jumlah yang berbeda sepanjang siklus menstruasi. Jumlah yang terlalu tinggi dari hormon seks ini dapat menyebabkan kemandulan karena dapat menyebabkan masalah dengan cadangan ovarium, itulah sebabnya beberapa pil KB menggunakan estradiol untuk membantu mencegah kehamilan. Jadi, seperti hormon seks wanita lainnya, estradiol dan kehamilan saling terkait. Wanita yang berjuang dengan infertilitas dapat menjalani tes kadar estradiol mereka, biasanya bersamaan dengan skrining untuk hormon perangsang folikel (FSH).
E2 sering dianggap sebagai jenis estrogen yang paling penting karena memainkan peran utama dalam ovulasi. Pada awal siklus menstruasi, tingkat estradiol konsisten, tetapi meningkat tajam di tengah siklus. Pada waktu yang hampir bersamaan, tingkat hormon luteinizing (LH) meningkat, mendorong ovulasi. Ketika ovulasi selesai, tingkat estradiol menurun, hanya meningkat lagi ketika korpus luteum terbentuk. Karena itulah, estradiol dan kehamilan dikatakan berkaitan erat, karena tidak mungkin hamil tanpa berovulasi.
Wanita yang telah mencoba untuk hamil untuk waktu yang lama mungkin melakukan tes untuk menentukan alasan ketidaksuburan. Salah satu pemeriksaan yang paling umum mengukur jumlah estradiol, yang dapat menentukan apakah cadangan ovarium cukup untuk mencapai kehamilan. Dalam banyak kasus, tes ini dilakukan bersamaan dengan tes FSH, yang memeriksa tingkat hormon perangsang folikel yang sangat rendah atau tinggi untuk menentukan alasan ketidaksuburan atau ketidakteraturan menstruasi. Kedua tes tersebut biasanya dilakukan pada hari ketiga siklus menstruasi, dan seringkali terdiri dari pengambilan darah. Hasilnya biasanya tersedia satu hari setelah penyaringan berlangsung.
Dalam beberapa kasus, wanita yang sedang dalam tahap awal kehamilan menjalani tes estradiol untuk memastikan plasenta dan janin berkembang dengan baik. Ini karena estradiol dan kehamilan diyakini terkait karena hormon meningkatkan aliran darah ke rahim dan merangsang payudara untuk tumbuh. Selain itu, estradiol dipercaya dapat melunakkan serviks selama kehamilan, sehingga memungkinkan untuk melahirkan.
Di sisi lain, hubungan antara estradiol dan kehamilan terkadang digunakan untuk mencegah pembuahan. Banyak pil KB hormonal mengandung turunan hormon ini untuk mencegah ovulasi, karena kadar estradiol yang tinggi sering menghambat kemampuan ovulasi. Pil yang mengandung hormon ini juga biasanya mengandung progestin, yang selanjutnya dapat menghambat ovulasi. Dengan demikian, hubungan antara estradiol dan kehamilan dapat digunakan baik untuk membantu atau menghambat kesuburan.