Apa Hubungan antara Diuretik dan Gagal Jantung?

Pengobatan umum untuk gagal jantung kongestif adalah penggunaan resep diuretik, juga disebut sebagai pil air. Diuretik menyebabkan tubuh membuang air dan garam yang tidak perlu melalui buang air kecil. Tidak memiliki kelebihan cairan dalam tubuh memudahkan jantung bekerja secara efisien, yang merupakan tujuan pengobatan bagi pasien gagal jantung.

Hubungan antara diuretik dan gagal jantung terbukti dalam manfaat yang diperoleh dari penggunaan diuretik yang diresepkan. Beberapa contoh diuretik yang biasa diresepkan yang digunakan untuk pengobatan gagal jantung termasuk Lasix®, Aldactone®, dan Demadex®. Setiap diuretik dikategorikan sebagai obat loop, seperti thiazide, atau potasium. Tiazid menyebabkan pasien buang air kecil lebih sering, yang membantu mengontrol tekanan darah dan pada gilirannya memungkinkan jantung bekerja lebih efisien. Diuretik loop secara signifikan lebih kuat dan biasanya digunakan dalam situasi darurat.

Buang air kecil yang berlebihan menyebabkan kehilangan kalium, yang dapat mengancam jiwa. Diuretik hemat kalium sering diresepkan bersama dengan salah satu jenis lainnya karena pelestarian kalium tubuh. Diuretik yang diresepkan bekerja bersama satu sama lain untuk mempertahankan air, garam, dan kalium yang optimal dalam tubuh.

Hubungan antara diuretik dan gagal jantung jelas dalam hal retensi cairan. Diuretik mengurangi edema, yang merupakan pembengkakan ekstremitas yang disebabkan oleh retensi cairan. Biasanya muncul di kaki. Diuretik juga menurunkan tekanan darah, yang pada gilirannya mengurangi risiko serangan jantung pasien.

Penumpukan cairan di paru-paru adalah gejala umum gagal jantung kongestif. Dosis harian diuretik yang diresepkan membantu mengurangi penumpukan, yang memungkinkan jantung bekerja lebih efisien. Pengurangan retensi cairan juga mengurangi masalah pernapasan yang sering terlihat pada pasien gagal jantung.

Selain manfaat langsung diuretik dalam pengelolaan gagal jantung, ada beberapa manfaat sekunder juga. Diuretik membantu ginjal menjaga keseimbangan retensi air yang sehat, sehingga mengurangi ketegangan pada jantung. Ketika diminum sesuai resep, diuretik dapat meningkatkan fungsi hati pada pasien gagal jantung.

Penambahan berat badan dipantau secara ketat dalam kasus-kasus yang melibatkan diuretik dan gagal jantung. Pasien gagal jantung yang menggunakan diuretik diinstruksikan untuk menimbang diri setiap hari. Kenaikan berat badan 3 pon dalam periode 24 jam atau 5 pon dalam seminggu memerlukan panggilan ke dokter.

Efek samping diuretik dan gagal jantung termasuk rasa haus yang berlebihan, kram otot, dan pusing. Sakit kepala dan penglihatan kabur juga mungkin terjadi. Banyak efek samping sering hilang dengan terus menggunakan diuretik yang diresepkan.