Hubungan antara branding dan identitas perusahaan terletak pada cara di mana merek mencerminkan identitas bisnis. Merek adalah cabang dari identitas korporat sebuah perusahaan, dan mereka harus menyampaikan pesan tentang apa yang diperjuangkan perusahaan. Sebuah perusahaan yang telah mengembangkan identitas yang solid tahu bahwa orang-orang telah mempercayai dan mengandalkan identitas itu. Sebagai hasil dari kepercayaan ini, orang-orang seperti itu dapat membeli produk hanya karena menyandang merek perusahaan yang bersangkutan. Merek perusahaan tampaknya merupakan pengesahan produk, membuat orang percaya bahwa produk semacam itu harus memiliki kualitas yang mereka kaitkan dengan perusahaan.
Merek perusahaan mencakup aspek-aspek seperti merek dagang, logo, desain, warna perusahaan, dan tipografi. Branding dan identitas perusahaan terkait dalam arti bahwa pelanggan menginvestasikan mata uang emosional apa pun yang telah mereka kembangkan melalui hubungan dengan perusahaan dalam produk apa pun yang menyandang merek perusahaan. Identitas mengacu pada karakteristik yang membuat perusahaan seperti apa adanya. Identitas perusahaan yang baik memungkinkan perusahaan untuk benar-benar bersinar di lautan pesaing.
Identitas korporat juga dapat dilihat sebagai moto perusahaan — kekuatan pendorongnya. Identitas perusahaan mungkin tidak membuat produk inferior atau berkualitas rendah atau tidak membuat janji yang tidak dapat ditepati. Misalnya, beberapa perusahaan kurir berjanji kepada pelanggan mereka bahwa mereka akan mengirimkan paket mereka ke mana saja di dunia dalam waktu tiga hari. Janji ini, jika ditepati, menjadi bagian dari identitas mereka. Dengan demikian, hubungan antara branding dan identitas korporat adalah fakta bahwa apa pun yang menyandang logo atau merek mereka secara otomatis mengilhami perasaan dapat diandalkan dan dapat dipercaya.
Hubungan antara branding dan identitas korporat ini adalah alasan mengapa sebagian besar perusahaan menjaga identitas mereka dengan penuh semangat. Mereka tidak ingin memberi kesan bahwa produk pesaing berasal dari perusahaan mereka. Untuk satu alasan, itu akan mengurangi kepercayaan orang terhadap identitas perusahaan. Ini juga akan menyebabkan kerugian finansial bagi perusahaan, karena orang lain mencoba menguangkan identitas korporat mereka yang solid.
Contoh melindungi identitas adalah sebuah perusahaan di Jepang yang dikenal membuat elektronik yang sangat baik. Perusahaan telah mengembangkan identitasnya untuk mencerminkan fakta bahwa ia berdiri untuk kualitas. Jika perusahaan lain mulai membuat versi tiruan dari elektronik Jepang dan menjualnya secara ilegal dengan merek Jepang, perusahaan tersebut mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari identitas perusahaan lain.