Sejak aspartam pemanis buatan masuk ke pasar, ada perdebatan tentang apakah ada hubungan yang berbahaya antara aspartam dan diabetes. Sementara beberapa sumber menyatakan bahwa aspartam mempengaruhi banyak sistem saraf yang berbeda dan memperburuk gejala diabetes, sumber lain mengklaim bahwa pemanis buatan seperti aspartam tidak memiliki efek buruk pada penderita diabetes. Penentang aspartam menegaskan bahwa penggunaan jangka panjang dari pemanis dapat membuat kadar gula darah berfluktuasi liar, tetapi American Diabetes Association mengatakan bahwa aspartam aman untuk dikonsumsi penderita diabetes.
Keyakinan bahwa ada hubungan berbahaya antara aspartam dan diabetes didasarkan pada beberapa fakta tentang bagaimana aspartam bekerja di dalam tubuh. Setelah dikonsumsi, pemanis terurai menjadi komponen kimianya: fenilalanin, asam aspartat, dan metanol. Kadar metanol dan fenilalanin yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan kesehatan, terutama pada saraf. Mereka yang mengklaim bahwa hubungan antara aspartam dan diabetes berbahaya menyalahkan gejala seperti kebutaan dan kerusakan saraf pada bahan kimia ini.
Produk sampingan kimia aspartam dalam tubuh memang beracun dalam kadar tinggi, tetapi dokter dan peneliti yang memperdebatkan keamanan pemanis buatan menegaskan bahwa bahan kimia ini tidak ada pada tingkat berbahaya dalam aspartam. Menurut para ahli ini, makanan alami lainnya seperti jus tomat dapat mengandung tingkat metanol yang lebih tinggi daripada aspartam dalam satu kaleng soda diet. Studi klinis juga menunjukkan bahwa tubuh memecah aspartam dengan cara yang sama seperti memecah makanan lain, dan pemanis buatan tidak meninggalkan bahan kimia berlebih dalam darah.
Mereka yang menegaskan bahwa tidak ada hubungan yang merugikan antara aspartam dan diabetes mengatakan bahwa pengganti gula seperti aspartam dan sakarin dapat menjadi bagian sehat dari diet bebas gula. Banyak diet diabetes mengharuskan gula alami dihindari; pemanis buatan dapat membantu penderita diabetes menghindari gula ini sambil tetap dapat menikmati berbagai macam produk. Faktanya, para ahli dari American Diabetes Association mengatakan pemanis buatan dapat bermanfaat bagi pasien diabetes karena alasan ini.
Hubungan antara aspartam dan diabetes juga telah dipelajari secara ekstensif oleh para peneliti medis. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menjalankan lebih dari 100 tes pada aspartam sebelum menyatakan pemanis tersebut aman untuk dikonsumsi manusia pada tahun 1981, dan ratusan tes lagi telah dilakukan sejak itu. Menurut FDA, tidak ada hubungan antara aspartam dan gejala diabetes.