Hipotesis ekspektasi adalah teori tentang bagaimana pasar menentukan suku bunga jangka panjang atas aset berbasis utang. Teorinya sederhana bahwa tarif ditentukan oleh ekspektasi jangka pendek ditambah jumlah tambahan tetap untuk mencerminkan peningkatan risiko yang melekat dalam jangka panjang. Sebagian besar pengujian hipotesis ekspektasi tidak mendukungnya, tetapi alasan untuk ini masih diperdebatkan.
Hipotesis ini mencakup suku bunga, yang dapat dilihat dari dua perspektif. Mereka adalah tingkat bunga yang akan diterima investor dengan membeli aset. Pada gilirannya, mereka juga merupakan tingkat bunga yang harus dibayar oleh penerbit asli aset, seperti perusahaan atau pemerintah, untuk meminjam dengan cara ini.
Dalam kebanyakan kasus, hipotesis ekspektasi bukanlah alat prediksi sebagai cara untuk mengatakan apa hubungan antara tingkat yang diketahui seharusnya. Umumnya tarif jangka pendek dan jangka panjang untuk aset tertentu, atau bentuk berbeda dari aset yang sama seperti obligasi 1 tahun dan obligasi 3 tahun, sudah diketahui. Ini berarti kita dapat segera mengetahui apakah hipotesis harapan itu benar.
Rumus tepat yang digunakan dalam hipotesis harapan bervariasi dari kasus ke kasus. Ada prinsip yang konsisten, yaitu bahwa suku bunga jangka pendek dan jangka panjang akan bervariasi pada tingkat yang tetap. Logikanya adalah bahwa semua faktor yang mempengaruhi tingkat jangka pendek berlaku untuk tingkat jangka panjang, tetapi tingkat jangka panjang juga mencakup “premi” untuk menutupi ketidakpastian, misalnya periode waktu yang lebih lama di mana penerbit mungkin gagal bayar.
Karena banyak penelitian menunjukkan bahwa hipotesis harapan tidak didukung oleh kenyataan, fungsi utamanya adalah sebagai titik awal untuk teka-teki ekonomi. Ekonom percaya bahwa mencari tahu mengapa hipotesis tidak terbukti dapat membantu menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana pasar benar-benar bekerja. Satu teori adalah bahwa sementara alasan dasar hipotesis ekspektasi valid, “premium” tidak konsisten dan sebaliknya berubah dari waktu ke waktu, mungkin pada tingkat yang bervariasi. Teori lain adalah hipotesis yang salah mengasumsikan bahwa adalah mungkin untuk meramalkan secara akurat tingkat suku bunga jangka pendek, padahal pada kenyataannya ada terlalu banyak faktor variabel yang berperan untuk melakukannya.
Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa hipotesis terbukti lebih akurat seiring dengan meningkatnya jangka waktu tingkat jangka panjang. Sepintas ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi karena ada lebih banyak peluang untuk variasi. Dalam praktiknya, mungkin saja periode waktu yang lebih lama memberikan lebih banyak waktu untuk mengoreksi ketidaksempurnaan pasar dan bagi investor untuk mendapatkan informasi tambahan, yang berarti bahwa permintaan dan penawaran seimbang untuk menghasilkan tingkat bunga yang lebih dapat diprediksi.