Apa Habitat yang Terancam?

Habitat yang terancam adalah wilayah daratan, khususnya hutan, yang terancam punah. Tumbuhan, hewan, dan burung yang hidup di tanah ini selanjutnya berisiko terancam punah atau, dalam keadaan ekstrem, punah. Ada habitat yang terancam di seluruh dunia, tetapi beberapa yang paling terkenal adalah di hutan hujan tropis.

Menurut definisinya, habitat adalah tempat di mana spesies dan organisme tertentu hidup. Habitatnya bisa berupa hutan, rawa, padang rumput, dan gurun. Ketika tanah ini dirambah atau dirusak, habitat di dalamnya sering dikatakan terancam. Habitat yang terancam dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk pembangunan manusia, bencana alam, atau polusi. Habitat yang terancam berbeda dari spesies yang terancam, meskipun keduanya sering berjalan beriringan.

Salah satu bahaya terbesar dari habitat yang terancam adalah hilangnya kehidupan tumbuhan dan hewan asli. Ketika habitat menjadi terancam, tanaman di sana mungkin mulai menderita, dan hewan asli sering mencari perlindungan di tempat lain. Lebih sering daripada tidak, perubahan gaya hidup paksa semacam ini menyebabkan penurunan populasi. Mayoritas hewan dalam daftar spesies langka internasional terancam punah sebagian karena habitat alami mereka sedang dihancurkan.

Sebagian besar habitat yang terancam terancam karena aktivitas manusia. Pembukaan lahan untuk tujuan pembangunan adalah salah satu penyebab utama habitat yang terancam. Seiring bertambahnya populasi dunia, orang membutuhkan lebih banyak ruang dan beralih ke pedalaman untuk mengembangkan lahan hutan yang dulunya tidak dapat dihuni.

Kegiatan penebangan dan pertanian juga merupakan penyebab umum. Membangun rumah dan struktur lainnya biasanya membutuhkan kayu, dan kayu dari hutan tua dan kayu keras tropis seringkali cukup berharga. Penebang, khususnya di negara berkembang, akan menebangi hutan untuk menghasilkan uang — tetapi mereka sering kekurangan sumber daya atau pengetahuan untuk menebang sedemikian rupa sehingga pohon yang masih hidup dapat beregenerasi. Akibatnya, banyak hewan dan tumbuhan paling langka di dunia menemukan habitat mereka menyusut di sekitar mereka. Polusi, terutama dalam bentuk tumpahan minyak, limpasan kimia, dan kabut asap, juga merusak habitat.

Kelompok konservasi di seluruh dunia telah bersiap untuk memulihkan dan melestarikan apa yang tersisa dari habitat yang terancam. Beberapa pekerjaan yang dilakukan kelompok-kelompok ini bersifat langsung, termasuk hari pembersihan dan proyek penanaman kembali. Lebih dari itu berbasis kesadaran. Kelompok-kelompok tersebut meningkatkan kesadaran habitat di masyarakat, melobi pemerintah, dan mencoba mempengaruhi kebijakan konservasi di tingkat nasional dan internasional. Dalam kebanyakan kasus, habitat yang terancam tidak pernah dapat dipulihkan sepenuhnya — tetapi biasanya dapat dilestarikan, dan kerusakan sering kali setidaknya dapat diatasi.