Beberapa gejala lesi otak yang umum termasuk sakit kepala, kehilangan memori, kejang, mual dan perubahan penglihatan. Gejalanya dapat bervariasi tergantung pada jenis lesi otaknya, serta lokasi dan tingkat keparahan lesi. Mengalami satu gejala saja belum tentu merupakan tanda adanya lesi otak, karena banyak gejala lesi dapat merupakan akibat dari masalah kesehatan lainnya. Meskipun demikian, jika gejalanya terjadi, mereka harus diselidiki oleh penyedia layanan kesehatan yang berkualitas. Tergantung pada penyebabnya, gejala lesi otak dapat mempengaruhi pikiran dan tubuh.
Penyakit Alzheimer terutama mempengaruhi pikiran, dan itu disebabkan oleh lesi otak yang mengganggu fungsi kognitif dan memori. Seiring perkembangan lesi, sel-sel saraf di otak mulai mati, mengakibatkan hilangnya memori dan penurunan fungsi kognitif. Abses otak adalah jenis lesi yang sering disebabkan oleh infeksi pada telinga, gigi, paru-paru, atau jantung. Dalam hal ini, gejala lesi otak dapat berupa sakit kepala, kejang, kebingungan mental, kesulitan berbicara, dan kantuk.
Malformasi arteriovenosa adalah ketika vena dan arteri menjadi saling terkait selama perkembangan janin atau segera setelah bayi lahir. Tingkat keparahan tanda-tanda lesi otak dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi sakit kepala, kejang, masalah penglihatan, mati rasa dan kelumpuhan sering dialami. Cerebral palsy adalah penyakit terkait lesi otak lainnya yang menyerang anak kecil, dan gejalanya biasanya terlihat dalam tahun pertama. Tergantung pada penyebabnya, gejala palsi serebral dapat mencakup kejang, masalah pernapasan, kelemahan, dan masalah berbicara.
Jenis lain dari lesi otak adalah infark serebral, yang biasanya disebabkan oleh stroke. Gejala lesi otak yang disebabkan oleh kondisi ini dapat mencakup hilangnya kesadaran tubuh di sisi berlawanan dari lokasi lesi di otak. Kelemahan, perubahan gerakan mata serta perubahan bicara dan refleks juga bisa terjadi.
Dalam beberapa kasus, lesi otak dapat mengganggu komunikasi antara sel-sel otak dan bagian tubuh lainnya. Ini biasanya disebut sebagai multiple sclerosis, yang dapat menyebabkan gejala seperti kejang otot dan kelemahan pada otot, kehilangan keseimbangan, gangguan bicara, gangguan kognitif dan masalah penglihatan. Gejala lain bisa termasuk rasa sakit, kelelahan, depresi dan perubahan suasana hati.
Tumor otak adalah jenis lain dari lesi otak, dan mereka dapat mempengaruhi otak, pembuluh darah, tengkorak dan kelenjar pituitari. Tumor dapat bersifat kanker atau non-kanker dan dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, koma, kehilangan memori dan penurunan fungsi kognitif. Gejala lesi otak juga mungkin termasuk gangguan indera, seperti pendengaran, penglihatan dan penciuman.