Apa Gejala Serangan Jantung yang Paling Umum?

Gejala serangan jantung dapat bervariasi dari orang ke orang, dari ringan hingga ekstrim. Orang lain bahkan mungkin tidak melihat gejala sama sekali atau mengabaikan ketidaknyamanan gejala karena tidak ada rasa sakit yang menyertainya. Gejala serangan jantung yang umum termasuk rasa sakit atau tekanan di dada, leher atau lengan; sesak napas; jantung berdebar kencang; dan pusing.

Nyeri biasanya merupakan gejala serangan jantung yang paling dikenal dan dikenal. Nyeri, tekanan, atau ketidaknyamanan di bagian tengah dada selama serangan jantung mungkin ringan hingga parah. Perasaan ini digambarkan oleh pasien serangan jantung sebagai sensasi sakit, sesak, terbakar, atau diremas. Beberapa orang bahkan menggambarkan sensasi itu mirip dengan gangguan pencernaan yang parah atau mulas. Jika salah satu dari sensasi tidak nyaman ini dirasakan selama lebih dari beberapa menit, rumah sakit atau dokter harus segera diberitahu. Penting juga untuk dicatat bahwa beberapa orang, lebih banyak wanita daripada pria, mungkin tidak mengalami nyeri dada saat mengalami serangan jantung.

Selama serangan jantung, rasa sakit mungkin tidak hanya dirasakan di dada. Nyeri atau ketidaknyamanan pada satu atau kedua lengan juga dapat dialami. Rahang, bahu, atau leher juga bisa sakit selama serangan jantung. Salah satu dari perasaan tidak nyaman ini, ketika dirasakan bersamaan dengan nyeri dada, bisa jadi merupakan gejala awal serangan jantung.

Sesak napas adalah gejala serangan jantung umum lainnya. Sesak napas dapat berarti beberapa hal bagi orang yang berbeda. Ini bisa berarti bahwa seseorang sedang berjuang untuk bernapas, merasa sulit untuk mengambil napas, mengambil napas yang dangkal, atau bernapas terlalu cepat.

Denyut nadi atau detak jantung yang berpacu juga bisa menjadi gejala serangan jantung. Ini biasanya menunjukkan bahwa jantung bekerja lebih keras, karena mengalami kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh. Tentu saja, peningkatan detak jantung mungkin bukan gejala serangan jantung sama sekali. Selama berolahraga atau aktivitas berat, detak jantung seseorang juga meningkat. Salah satu cara untuk mengetahui apakah jantung berdebar mungkin merupakan indikasi serangan jantung adalah dengan istirahat. Jika jantung melambat dan tidak ada gejala lain, itu mungkin bukan gejala serangan jantung.

Pusing atau pingsan juga bisa menjadi gejala serangan jantung. Ini biasanya terjadi ketika ada aliran darah yang tidak memadai ke otak. Jika terjadi serangan jantung, jantung mungkin tidak dapat memompa cukup darah dan oksigen ke otak. Ini juga dapat terjadi karena jantung yang memompa terlalu lambat atau terlalu cepat.

Gejala serangan jantung lainnya bisa termasuk mual, muntah, berkeringat, cemas, dan kelelahan. Pergi ke rumah sakit atau dokter selama serangan jantung sangat penting. Kebanyakan ahli setuju bahwa selama serangan jantung, faktor terpenting yang menentukan kelangsungan hidup adalah waktu. Jika seseorang mengalami satu atau lebih gejala serangan jantung, mereka harus segera mencari perhatian medis. Dokter dapat memberikan perawatan untuk menghentikan serangan jantung dan meminimalkan kerusakan.