Apa Gejala Sepsis yang Paling Umum?

Gejala sepsis dapat berupa suhu di bawah normal, suhu lebih dari 101.3 derajat Fahrenheit (38.5 derajat C), kedinginan, dan ruam kulit. Gejala sepsis lainnya termasuk mengambil lebih dari 20 napas per menit, atau hiperventilasi. Sepsis berat dapat mencakup kebingungan, yang mungkin datang tiba-tiba, dan detak jantung yang tinggi. Jika pasien mengalami syok sepsis, gejalanya termasuk tekanan darah rendah yang berbahaya.

Gejala sepsis lainnya termasuk memiliki kulit yang lebih hangat dari biasanya. Selain itu, pasien mungkin memiliki aliran urin yang kurang normal dan mungkin mengalami halusinasi. Pada akhirnya, jika orang tersebut mengalami syok septik, organ-organ penting di seluruh tubuh dapat berhenti berfungsi dengan benar, yang menyebabkan kematian.

Sepsis adalah infeksi yang menyebabkan membanjirnya bakteri dalam aliran darah, yang pada akhirnya mengakibatkan gumpalan darah kecil yang tidak dapat dipecah oleh tubuh. Infeksi ini sering terjadi ketika salah satu bagian tubuh, seperti usus atau ginjal, telah terinfeksi dan infeksi menyebar. Infeksi juga dapat terjadi pada pasien rawat inap melalui luka baring atau sayatan bedah.

Karena adanya gumpalan blot, aliran darah ke seluruh tubuh bisa terganggu. Hal ini tidak hanya menyebabkan jantung bekerja lebih keras dari yang seharusnya, tetapi juga dapat menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke otak dan organ lainnya. Selain itu, sepsis dapat menyebabkan kematian jaringan, atau gangren. Hampir setengah dari mereka yang memiliki gejala sepsis berat, atau yang mengalami syok septik, dapat meninggal.

Seperti banyak kondisi medis lainnya, orang tua, mereka yang memiliki human immunodeficiency virus (HIV), dan mereka yang telah memperoleh sindrom defisiensi imun (AIDS) lebih mungkin untuk mengembangkan sepsis. Selain itu, kecenderungan untuk mengembangkan sepsis dapat diturunkan dalam keluarga. Pasien rumah sakit memiliki risiko lebih tinggi terkena sepsis. Pasien perawatan intensif bahkan lebih mungkin untuk mendapatkan infeksi daripada populasi rumah sakit umum.

Metode pengujian sepsis termasuk melihat darah untuk kadar oksigen, pembekuan, atau bakteri yang lebih rendah dari normal, meskipun bakteri mungkin tidak terlihat jika pasien sudah minum antibiotik. Bagian dari proses pengujian melibatkan menemukan sumber infeksi jika sumbernya tidak mudah diidentifikasi. Sinar-X, ultrasound atau magnetic resonance imaging (MRI) dapat digunakan untuk membantu menentukan lokasi infeksi.

Pasien diobati dengan antibiotik segera setelah gejala sepsis menjadi jelas. Pasien sepsis dapat diberikan cairan infus untuk membantu meningkatkan tekanan darah atau obat yang akan melakukan hal yang sama. Dokter mungkin juga meresepkan obat penghilang rasa sakit untuk rasa sakit dan insulin untuk mengatasi masalah gula darah. Pembedahan mungkin diperlukan untuk membersihkan atau menghilangkan area tubuh yang terinfeksi.