Apa Gejala Rematik Yang Paling Umum?

Istilah rematik mencakup berbagai gangguan, termasuk rheumatoid arthritis, rematik palindromik, dan rematik nonartikular. Kondisi ini memiliki beberapa gejala yang sama, seperti nyeri dan kekakuan sendi dan otot, peradangan sendi, serta kemerahan dan kehangatan pada area yang terkena. Mengobati gejala dapat menjadi tantangan, karena rasa sakit, bengkak, dan rentang gerak yang berkurang seringkali memiliki frekuensi dan durasi yang bervariasi.

Ketika orang merujuk pada rematik, mereka umumnya berarti rheumatoid arthritis. Gangguan autoimun ini menyebabkan gejala klasik bengkak, sendi memerah di tangan dan kaki. Sendi biasanya terasa sakit saat disentuh, dan area yang meradang mungkin terasa hangat. Rentang gerak biasanya menurun karena persendian sering kaku di pagi hari pada tahap awal. Kekakuan dapat berlangsung sepanjang hari jika erosi sendi terjadi pada tahap selanjutnya. Meskipun rheumatoid arthritis biasanya dimulai pada tulang kecil tubuh, ini adalah kondisi kronis yang sering berkembang menjadi nyeri di bahu, leher, dan punggung selama proses penuaan.

Rematik palindromik (PR) adalah kondisi intermiten yang mengakibatkan peradangan sendi secara tiba-tiba, yang menyebabkan nyeri dan kekakuan. Tidak seperti rheumatoid arthritis, kondisi ini tidak memiliki efek jangka panjang pada persendian. PR dapat berkembang menjadi rheumatoid arthritis, biasanya pada tingkat 50 persen. Obat-obatan tradisional yang digunakan untuk mengobati malaria sering mengurangi keparahan dan frekuensi gejala pada kondisi ini dan telah diketahui mengurangi kemungkinan berkembangnya rheumatoid arthritis yang lebih serius dan kronis.

Rematik nonartikular, atau sindrom nyeri regional (RPS), mempengaruhi jaringan lunak di sekitar sendi. Kondisi seperti fibromyalgia dan bursitis adalah contoh RPS. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit baik secara lokal, seperti di bahu atau pinggul seperti pada bursitis, atau di area tubuh yang tidak spesifik, seperti pada fibromyalgia. Pada bursitis, pembengkakan, kekakuan, dan nyeri sendi disebabkan oleh peradangan pada kantung sinovial, yang bertindak sebagai bantalan antara tulang dan jaringan lunak sendi. Penyebab fibromyalgia tidak dipahami dengan baik, tetapi gejala nyeri dan nyeri tekan terjadi setelah aktivitas dan istirahat, sedangkan nyeri bursitis terjadi selama pergerakan daerah yang terkena, berkurang atau menghilang saat istirahat.

Pengobatan gejala paling umum yang terkait dengan berbagai bentuk kondisi termasuk obat anti-inflamasi, terapi fisik, dan pembedahan, seperti penggantian sendi. Perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok, olahraga ringan secara teratur, dan teknik pengurangan stres, biasanya disarankan untuk meredakan gejala. Pengobatan kondisi yang mendasarinya biasanya tidak konsisten, karena gejalanya bisa intermiten, tidak spesifik, dan bervariasi dalam frekuensi dan durasi.