Apa Gejala PTSD yang Berbeda?

Post-traumatic stress disorder (PTSD) bermula dari seseorang yang mengalami peristiwa tragis atau traumatis. Bagi sebagian orang, stres pasca-trauma dapat memengaruhi setiap aspek kehidupan. Gejala PTSD yang umum termasuk kilas balik, kesulitan mental dan emosional, dan kemarahan. Selain itu, penderita PTSD mungkin mengalami kesulitan dengan interaksi sosial dan menderita kecemasan terus-menerus.

Biasanya, gejala PTSD dimulai dalam waktu tiga bulan setelah pengalaman traumatis. Sementara beberapa gejala PTSD mungkin mewakili proses berduka dan penyembuhan yang normal, seperti menangis dan marah, mereka akan mereda seiring waktu. Sampai mereka mereda, mereka yang menderita PTSD menemukan gejalanya tak henti-hentinya dan sulit dikendalikan.

Meninjau kembali tragedi melalui mimpi dan kilas balik adalah gejala PTSD. Kilas balik dapat terjadi tanpa pemberitahuan dan kapan saja. Dikategorikan sebagai ingatan yang mengganggu, penderita PTSD harus berurusan dengan gangguan ini, yang dapat berlangsung hanya beberapa menit atau berlanjut selama berhari-hari. Suara, gambar, dan situasi tertentu dapat memicu ingatan yang mengganggu.

Secara mental, penderita PTSD mungkin mengalami masalah memori dan konsentrasi. Gejala PTSD ini dapat mengganggu tugas sehari-hari di rumah dan di tempat kerja. Gejala lain, sulit tidur, dapat memperburuk gejala yang berkaitan dengan tugas mental, termasuk yang berkaitan dengan memori dan konsentrasi.

Setelah mengalami peristiwa traumatis, penderita PTSD dapat menunjukkan sejumlah kesulitan emosional. Beberapa mungkin menghindari aktivitas apa pun yang mengingatkan mereka akan peristiwa tersebut. Penderita stres pasca-trauma juga dapat menahan diri untuk tidak terlibat dalam hubungan dekat.

Merasa bersalah, malu atau marah adalah semua gejala PTSD yang mungkin terjadi. Penderita mungkin menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi dan mulai merasa bahwa mereka dapat melakukan sesuatu untuk mengubah jalannya peristiwa. Pemikiran seperti ini dapat menyebabkan perilaku merusak diri sendiri yang berbahaya, seperti minum berlebihan.
Kecemasan adalah gejala khas dari berbagai kondisi medis. Dengan PTSD, kecemasan mungkin konstan dan tak henti-hentinya, menyebabkan gangguan dalam tugas dan tanggung jawab sehari-hari. Perasaan cemas dapat menyebabkan perasaan putus asa.

Kecemasan melibatkan pola kekhawatiran dan kekhawatiran yang konstan, sehingga penderita PTSD juga dapat dengan mudah ketakutan atau terkejut. Bahkan suara sehari-hari, seperti pintu yang dibanting, dapat memicu momen kecemasan. Merasa terus-menerus gelisah dapat mendatangkan malapetaka pada mereka yang menderita PTSD.

Perubahan kebiasaan makan, tangisan terus-menerus, dan kesadaran yang meningkat akan ancaman terhadap keselamatan seseorang adalah beberapa gejala lain yang dapat dikenali pada mereka yang menderita PTSD. Emosi yang tidak terkendali menunjukkan kebutuhan untuk berbicara dengan dokter mengenai kemungkinan PTSD. Pikiran obsesif juga dapat muncul dan harus dikomunikasikan kepada dokter.