Gejala khas parestesia termasuk mati rasa, terbakar, atau gatal pada area kulit mana pun. Gejala-gejala ini dapat meningkat selama aktivitas fisik dan mungkin juga melibatkan nyeri atau kelemahan otot. Kecemasan, sering buang air kecil, atau kejang otot dapat mempengaruhi beberapa orang dengan kondisi ini. Tanda-tanda parestesia yang berpotensi serius mungkin termasuk kelemahan ekstrem, kesulitan bernapas, atau perubahan penglihatan.
Sensasi tertusuk jarum yang mempengaruhi kaki, lengan, atau tungkai adalah salah satu gejala parestesia yang paling sering dilaporkan, meskipun perasaan ini dapat memengaruhi area tubuh mana pun. Pasien juga mungkin merasa seperti kulit merangkak atau terbakar, dengan ketidaknyamanan mulai dari ringan hingga berat. Kejang otot dan kesulitan melakukan tugas normal juga sering terjadi. Banyak pasien mengalami gejala yang memburuk ketika mencoba semua jenis aktivitas fisik. Dalam kasus yang paling parah, mobilitas dan perawatan pribadi mungkin berkurang karena gejala-gejala ini.
Gejala tambahan parestesia mungkin termasuk kecemasan, sering buang air kecil, atau perkembangan ruam kulit. Ruam mungkin datang dan pergi dan dapat menutupi area tubuh yang luas atau mungkin terisolasi ke satu wilayah tertentu. Kulit dapat menjadi sensitif secara tidak normal terhadap sentuhan, menyebabkan pasien merasa tidak nyaman atau sakit bahkan ketika kulit disentuh dengan ringan. Meskipun gejala-gejala ini harus didiskusikan dengan dokter sehingga perawatan medis yang tepat dapat dimulai, mereka biasanya tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan.
Beberapa gejala parestesia dapat menunjukkan adanya komplikasi yang mengancam jiwa dan harus segera dilaporkan ke dokter untuk evaluasi medis lebih lanjut. Beberapa gejala ini mungkin termasuk perubahan penglihatan, bicara cadel, atau kehilangan kontrol usus atau kandung kemih. Kebingungan, kelemahan ekstrim, atau kesulitan berjalan harus dilaporkan ke dokter juga. Setiap gejala yang terjadi setelah cedera traumatis harus dievaluasi secara medis.
Perawatan untuk berbagai gejala parestesia sangat bervariasi dan tergantung pada penyebab langsung serta kesehatan pasien secara keseluruhan. Latihan, terapi fisik, dan pijat sering membantu dalam mengelola gejala. Obat resep terkadang dapat digunakan, terutama jika rasa sakit yang terkait dengan kondisi ini menjadi parah. Terapi nutrisi, akupunktur, dan modifikasi gaya hidup juga terbukti bermanfaat dalam banyak kasus. Seorang dokter dapat membantu pasien memutuskan program pengobatan yang paling tepat berdasarkan kebutuhan individu.