Apa Gejala Mini Stroke yang Paling Umum?

Serangan iskemik transien, juga dikenal sebagai stroke ringan, dapat menyebabkan gejala yang menakutkan. Serangan ini terjadi ketika aliran darah di dalam otak seseorang tersumbat atau berkurang. Gejala stroke ringan mirip dengan stroke, tetapi efeknya bersifat sementara. Mengalami stroke ringan biasanya merupakan pertanda bahwa seseorang akan segera menderita stroke. Gejala stroke ringan termasuk penglihatan kabur, mati rasa, kebingungan, pusing, kesulitan berbicara, dan ketidakmampuan untuk menggerakkan anggota tubuh di satu sisi tubuh.

Stroke ringan umumnya disebabkan oleh bekuan darah. Gumpalan darah ini dapat terbentuk di pembuluh darah, jantung, atau bagian tubuh lainnya. Mini stroke juga bisa disebabkan oleh pembentukan plak di arteri. Baik bekuan darah dan plak mengganggu aliran darah dan dapat menyebabkan serangan iskemik transien.

Ketika seseorang memiliki gejala stroke ringan, dia harus mencari perhatian medis segera. Ini diperlukan karena tidak ada cara untuk mendeteksi apakah gejalanya bersifat sementara atau akibat stroke. Jika seorang dokter yakin bahwa seorang pasien menderita stroke ringan atau stroke, ia akan memesan serangkaian tes.

Satu tes yang biasa diberikan disebut pemindaian computed tomography (CT). Jenis tes ini memeriksa otak dan dapat mendeteksi adanya perdarahan. Magnetic resonance imaging (MRI) adalah pemeriksaan lain yang dapat menentukan apakah otak pasien telah menderita stroke. Tes lain, termasuk tes darah dan elektrokardiogram (EKG) juga dapat diberikan kepada pasien yang mengalami gejala stroke ringan.

Tergantung pada kondisi pasien, beberapa perawatan mungkin diperlukan. Beberapa pasien mungkin akan diberi resep obat pembekuan darah yang mencegah stroke mini terulang kembali. Pasien dengan kondisi yang lebih parah mungkin memerlukan pembedahan untuk menghilangkan penyumbatan dari arteri. Mereka yang memiliki penyakit lain yang berkontribusi pada mini stroke akan diberi resep obat untuk mengobati kondisi ini.

Mencegah stroke ringan dapat dilakukan jika pasien menerima pemeriksaan medis secara teratur. Seorang dokter dapat membantu pasien mengontrol tekanan darah tinggi, suatu kondisi medis yang dapat menyebabkan stroke atau serangan iskemik transien. Menjaga kadar kolesterol rendah dan mengendalikan penyakit jantung adalah dua cara lain untuk mencegah mini stroke. Penyakit lain yang dapat menyebabkan pembekuan darah harus dipantau secara cermat oleh dokter untuk menghindari bahaya stroke juga. Cara penting lainnya untuk mencegah stroke dan stroke ringan adalah dengan menghindari merokok, karena merokok dapat menyebabkan stroke ringan atau stroke.