Setiap orang bereaksi berbeda ketika menjadi marah, sehingga gejala kemarahan bervariasi. Beberapa orang tidak menunjukkan tanda-tanda fisik kemarahan, tetapi mungkin merasa panas dan mulai bernapas lebih cepat. Beberapa segera bereaksi terhadap situasi yang membuat mereka marah, sementara yang lain mungkin mengalami penumpukan emosi marah yang lambat. Gejala fisik dapat mencakup detak jantung yang lebih cepat dan berkeringat. Jika seseorang tidak dapat mencegah ledakan akibat kemarahan, maka gejalanya dapat mencakup bahasa kasar, perilaku destruktif, dan ledakan agresif.
Kemarahan adalah emosi alami, dan sebagian besar orang mampu mengendalikannya. Namun, beberapa orang mengalami perasaan marah yang begitu kuat sehingga mereka tidak dapat mengendalikan tindakan mereka. Hal ini dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, terutama jika orang tersebut tidak memahami bahwa kemarahan yang berlebihan dapat menyebabkan masalah hubungan. Langkah pertama untuk mengendalikan masalah adalah dengan mengetahui dan memahami gejala-gejala kemarahan.
Ketika seseorang mulai merasa marah, dia mungkin mengalami sejumlah emosi. Ini adalah gejala utama kemarahan, dan mengidentifikasinya sering memungkinkan orang tersebut untuk mencoba mencegah ledakan kemarahan atau perilaku marah lainnya. Orang yang berbeda mengalami emosi yang berbeda ketika menjadi marah, tetapi perasaan tegang dan meningkatnya rasa stres adalah dua yang paling umum.
Ada sejumlah gejala fisik dari kemarahan. Ini bisa termasuk mengepalkan tangan, seringkali secara tidak sadar, dan peningkatan detak jantung. Seseorang yang sedang marah juga mungkin merasa kepanasan atau mulai berkeringat. Beberapa orang mengalami gejala fisik sebelum ledakan apa pun, yang memungkinkan mereka untuk mencegah reaksi negatif atau kasar terhadap suatu situasi.
Banyak gejala kemarahan lainnya yang mungkin muncul, meskipun gejala yang tepat berbeda dari orang ke orang. Gejala potensial dapat mencakup menggertakkan gigi, berjabat tangan, merinding, dan laju pernapasan yang lebih cepat. Seseorang dengan masalah kemarahan mungkin tidak menyadari gejala-gejala ini sampai mereka ditunjukkan.
Jika seseorang tidak dapat mengendalikan amarahnya, maka gejalanya mungkin menjadi jauh lebih terlihat. Orang tersebut cenderung memiliki ledakan emosi negatif yang tiba-tiba terhadap orang tertentu, biasanya orang yang dicintai atau orang yang dianggap sebagai penyebab masalah, dan mungkin menjadi kasar. Beberapa orang dengan masalah kemarahan dapat menjadi destruktif dan dapat merusak lingkungan sekitarnya. Gejala lain termasuk menjadi cemberut dan menarik diri dari situasi sosial.