Gejala kecanduan oksikodon seringkali mirip dengan yang terlihat pada kecanduan narkoba lainnya. Mereka sering mencakup tanda-tanda fisik, mental dan perilaku. Beberapa gejala yang dialami, terutama yang berhubungan dengan penarikan fisik, sebenarnya dapat menambah kecanduan seseorang. Namun, dengan pengobatan, banyak gejala kecanduan oksikodon sering kali dapat dikurangi sehingga pengguna dapat memulai proses pemulihan.
Oxycodone adalah resep obat penghilang rasa sakit opioid. Penyedia layanan kesehatan sering meresepkannya untuk membantu mengobati rasa sakit yang signifikan terkait dengan pembedahan atau masalah kesehatan tertentu, seperti kanker dan infeksi. Ia bekerja dengan mengubah cara kerja otak dan saraf, sehingga mereka tidak menafsirkan sinyal rasa sakit seintens biasanya. Seperti banyak opiat lainnya, seperti morfin dan metadon, oksikodon berpotensi menjadi adiktif bila digunakan secara tidak benar atau dalam jangka waktu yang lama.
Jalan menuju kecanduan oksikodon sering dimulai dengan toleransi. Ini adalah saat seseorang perlu minum lebih banyak obat untuk mendapatkan efek yang sama. Dalam beberapa kasus, pengguna mungkin mengalami gejala penarikan jika mereka melewatkan dosis obat. Ini mungkin termasuk kemurungan, kecemasan, sakit perut, kesulitan tidur dan gejala seperti flu. Gejala fisik lain dari kecanduan oksikodon dapat mencakup memburuknya efek samping obat yang normal, seperti sembelit, sakit kepala, pusing, dan masalah pernapasan.
Selain tanda-tanda fisik, ada juga gejala mental dan perilaku kecanduan oksikodon. Misalnya, pengguna mungkin merasa bahwa mereka membutuhkan obat hanya untuk menjalani hari. Atau, mereka mungkin sangat takut akan gejala putus obat sehingga mereka terus menggunakan obat tersebut meskipun itu menyebabkan masalah dalam hidup mereka. Dalam hal perilaku, orang yang kecanduan oksikodon dapat bertindak tidak menentu dan menghentikan aktivitas yang biasa mereka nikmati. Mereka mungkin mencari narkoba dengan segala cara, tidak peduli membahayakan pekerjaan, keluarga, atau keuangan mereka.
Perawatan untuk membantu mengatasi gejala kecanduan oksikodon seringkali menjadi kunci untuk membantu pengguna pulih. Perawatan tersebut dapat mencakup pemberian obat-obatan tertentu untuk membantu penarikan fisik dan/atau memblokir efek oksikodon. Salah satu obat tersebut, yang disebut buprenoprhine, meniru beberapa efek opiat pada otak, yang dapat membantu mencegah gejala penarikan ketika seseorang pertama kali berhenti menggunakan oksikodon.
Setelah seseorang dapat mengatasi gejala fisik awal ini, pekerjaan biasanya dapat mulai membantu mengobati gejala mental dan perilaku. Konseling, kelompok pendukung dan terapi perilaku kognitif sering direkomendasikan untuk membantu pengguna belajar bagaimana menjalani hidup mereka tanpa obat.