Apa Gejala Kanker Rahim yang Berbeda?

Kanker rahim, juga disebut kanker endometrium, adalah jenis infeksi kanker yang terjadi di saluran rahim. Paling umum pada wanita pascamenopause, kanker rahim umumnya melibatkan infeksi sel endometrium, otot, atau miometrik. Mengetahui gejala umum kanker rahim sangat penting, karena penyakit ini sering dapat diobati jika diketahui lebih awal. Gejala kanker rahim biasanya sangat jelas, bahkan pada stadium awal.

Salah satu gejala kanker rahim yang paling umum adalah pendarahan vagina yang tidak normal. Wanita pascamenopause telah berhenti mendapatkan periode menstruasi, dan karena itu tidak mengalami pendarahan setiap bulan. Setiap pendarahan setelah menopause dianggap sebagai tanda kemungkinan kanker endometrium. Para ahli menyarankan bahwa setiap tanda perdarahan setelah menopause harus ditangani dengan perhatian medis segera.

Tidak semua wanita yang didiagnosis dengan kanker rahim berhenti menstruasi; meskipun penyakit ini jauh lebih umum pada wanita pascamenopause, penyakit ini juga dapat terjadi pada wanita yang pramenopause. Untuk wanita yang masih menstruasi, gejala kanker rahim mungkin agak lebih sulit dideteksi, meskipun gejala utama tertentu masih dapat mengindikasikan penyakit ini pada tahap awal.

Menstruasi yang lebih berat dari biasanya bisa menjadi gejala kanker ini. Wanita yang secara teratur mengalami periode berat sepanjang hidup mereka mungkin tidak berisiko lebih besar, tetapi wanita yang tiba-tiba mengalami beberapa periode yang sangat berat mungkin perlu mempertimbangkan untuk mengunjungi dokter. Keputihan yang tidak biasa atau meningkat juga merupakan salah satu gejala kanker rahim yang lebih umum.

Nyeri dapat menjadi indikasi kemungkinan kasus kanker rahim. Ketidaknyamanan panggul atau nyeri saat berhubungan seks adalah gejala yang sering dilaporkan pada wanita yang mengembangkan kanker rahim. Umumnya, wanita yang menderita kanker rahim telah aktif secara seksual selama bertahun-tahun, dan mungkin merasakan peningkatan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang nyata selama hubungan seksual.

Sarkoma rahim, yang merupakan tumor yang berkembang di otot dan jaringan ikat rahim, jauh lebih jarang tetapi memiliki banyak gejala yang sama seperti kanker endometrium. Salah satu tanda yang jelas dari kemungkinan sarkoma adalah pembesaran rahim yang tiba-tiba, yang biasanya hanya akan tumbuh selama kehamilan. Nyeri panggul dan tekanan yang tidak biasa, perdarahan setelah berhubungan seks, dan perasaan penuh atau urgensi urin mungkin konsisten dengan diagnosis sarkoma uterus.
Diagnosis untuk semua jenis kanker rahim biasanya dilakukan melalui ultrasound, pemindaian magnetic resonance imagery (MRI), atau pemeriksaan rahim lainnya. Pap smear bukanlah indikator kanker rahim, dan tidak ada tes darah yang dapat diandalkan untuk mendiagnosis kondisi ini. Wanita dengan gejala kanker rahim sering didesak untuk mencari diagnosis sesegera mungkin, karena penyakit ini lebih mudah diobati pada tahap awal.