Apa Gejala Glioblastoma?

Gejala glioblastoma sangat bervariasi dari pasien ke pasien, karena kanker dapat mempengaruhi area otak yang berbeda. Salah satu gejala yang paling umum adalah kehilangan ingatan, meskipun sakit kepala dan kejang yang konstan juga sering terlihat pada pasien yang menderita penyakit ini. Orang dengan glioblastoma juga sering mengalami perubahan kepribadian, kebingungan dan kesulitan berbicara.

Glioblastoma adalah salah satu jenis kanker otak yang paling agresif. Ini juga termasuk yang paling umum, meskipun diperkirakan hanya mempengaruhi sekitar satu dari setiap 50,000 orang. Gejala glioblastoma bisa sulit dikenali, karena gejalanya bervariasi di antara pasien tergantung pada lokasi tumor dan sifatnya. Beberapa pasien mengalami gejala yang relatif cepat, sementara tumor lain dapat tumbuh agak besar sebelum gejala glioblastoma terlihat.

Salah satu gejala glioblastoma yang paling umum adalah penurunan kemampuan memori pasien. Ini karena tumor sering mempengaruhi lobus frontal dan temporal otak, yang penting untuk memori. Saat tumor berkembang, masalah memori mungkin menjadi lebih buruk, meskipun ini tergantung pada bagian otak yang terkena kanker.

Ada berbagai gejala umum glioblastoma lainnya. Ini bisa termasuk kejang, sakit kepala, kelumpuhan dan mual. Tumor seringkali mampu menimbulkan gejala yang tampak mempengaruhi bagian tubuh selain otak. Ada kemungkinan, misalnya, kanker menyebabkan kehilangan pendengaran atau kelemahan pada bagian tubuh tertentu. Gejala lain dapat mencakup masalah koordinasi dan perubahan penglihatan.

Seseorang yang menderita penyakit ini juga dapat mengalami perubahan kepribadian. Ini mungkin sulit dikenali pada awalnya tetapi, bersama dengan gejala lain, adalah tanda bahwa ada sesuatu yang mempengaruhi otak. Perubahan kepribadian dapat mencakup perubahan suasana hati yang cepat, kesulitan emosional, dan kelesuan.

Gejala glioblastoma sering dikacaukan dengan penyakit dan kondisi medis lain. Untuk alasan ini, penting bagi dokter untuk mendiagnosis kanker. Semakin cepat kondisi didiagnosis dengan benar, pengobatan yang lebih efektif mungkin, meskipun prognosis umumnya sangat buruk. Diagnosis biasanya dicapai melalui penggunaan teknik pencitraan, seperti pemindaian magnetic resonance imaging (MRI), meskipun kemunculan tumor tidak selalu meyakinkan. Masalah lain di otak mungkin tampak serupa pada MRI, itulah sebabnya sepotong jaringan yang dicurigai harus diangkat dan diperiksa untuk diagnosis yang meyakinkan.