Apa Gejala Cakram Pecah Yang Paling Umum?

Gejala herniasi, tergelincir, atau pecah dapat bervariasi dari orang ke orang. Beberapa orang mungkin mengeluhkan sensasi sedikit kesemutan atau nyeri tumpul. Orang lain mungkin mengalami rasa sakit yang sangat parah sehingga mereka tidak bisa bergerak. Biasanya, rasa sakit, kesemutan, atau mati rasa hanya akan mempengaruhi satu sisi tubuh orang tersebut juga.
Untuk memahami gejala cakram yang pecah, ada baiknya memahami kondisi yang mendasarinya. Vertebra tulang belakang dilapisi atau dipisahkan oleh cakram yang memiliki cangkang luar yang keras yang mengelilingi zat lunak seperti jeli di dalam cakram. Cakram bekerja untuk menyerap kejutan dan menjaga tulang belakang tetap lentur. Mereka bisa menonjol, robek, atau pecah dan memberi tekanan pada sumsum tulang belakang atau saraf di sepanjang punggung. Mati rasa atau nyeri adalah hasil dari tekanan yang ditempatkan pada saraf.

Jika cakram pecah di punggung bawah, banyak orang akan mengalami rasa sakit yang tajam di satu kaki, bokong, atau pinggul. Mereka mungkin mengalami mati rasa di area yang berbeda, tetapi rasa sakitnya hanya di satu sisi tubuh. Selain itu, sisi tubuh yang terkena mungkin terasa lebih lemah.

Jika cakram pecah di dekat leher, gejala cakram yang pecah kemungkinan akan berbeda. Misalnya, orang tersebut mungkin mengalami rasa sakit ketika dia menggerakkan lehernya. Mungkin juga ada rasa sakit yang tajam di dekat tulang belikat. Dengan cakram serviks yang pecah, rasa sakit bisa menyebar ke lengan dan ke jari.

Salah satu gejala utama cakram pecah adalah rasa sakit biasanya mulai perlahan. Setelah aktivitas tertentu, seperti duduk, berdiri, bersin, tertawa, batuk, dan membungkuk, kondisi ini dapat semakin memburuk. Terkadang seseorang yang terkena cakram yang pecah bisa bertahan berminggu-minggu tanpa mengalami rasa sakit. Di lain waktu, rasa sakit adalah kejadian sehari-hari.

Ada gejala cakram pecah lainnya dengan berbagai tingkat mati rasa dan nyeri. Misalnya, beberapa orang mengalami kesemutan di sekitar area genital atau anusnya. Orang lain mengeluh linu panggul, atau rasa sakit yang menjalar melalui bokong, turun ke kaki, hingga ke lutut. Kadang-kadang, orang akan mengalami masalah dalam mengendalikan kandung kemih atau buang air besar mereka juga.

Karena gejala cakram yang pecah sangat bervariasi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada perubahan yang terjadi, bahkan setelah kondisi tersebut didiagnosis. Beberapa gejala mungkin mengejutkan dan hanya dokter yang dapat mengetahui apakah ada kondisi sekunder yang menyebabkan rasa sakit, mati rasa, atau kesemutan. Jika cakram yang pecah tidak menekan saraf, mungkin hanya ada sedikit atau tidak ada rasa sakit. Setelah mulai menekan saraf, rasa sakit harus diharapkan.