Apa Gejala Cacing Pita?

Cacing pita adalah cacing parasit yang dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Ini dapat bertahan hidup di inang manusia selama lebih dari 20 tahun dan dapat tumbuh lebih dari 20 kaki (6.10 m). Mengenali gejala infeksi cacing pita dapat membantu calon inang memerangi infeksi sebelum berkembang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius.
Infeksi cacing pita biasanya ditelusuri kembali ke konsumsi daging sapi, babi, dan kadang-kadang ikan yang tercemar atau kurang matang. Memasak makanan secara menyeluruh dianjurkan untuk membunuh parasit yang berpotensi menular. Banyak orang yang terinfeksi cacing pita tidak menunjukkan gejala sama sekali, tetapi mereka yang menderita secara fisik menunjukkan gejala tertentu.

Gejala yang paling umum dari infeksi cacing pita termasuk kelemahan, mual, kehilangan nafsu makan, nyeri di daerah perut, diare, penurunan berat badan dan ketidakmampuan untuk menyerap nutrisi dengan baik. Salah satu atau semua gejala ini dapat mengganggu kesehatan dan kualitas hidup orang yang terinfeksi. Gejala yang berkepanjangan dapat menyebabkan gejala yang lebih parah.

Gejala infeksi cacing pita yang lebih parah dapat bermanifestasi pada orang yang telah terinfeksi parasit untuk waktu yang lama. Mereka juga dapat bermanifestasi karena infeksi yang mengakibatkan pembentukan kista pada jaringan selain di usus. Formasi kistik yang jelas, massa atau benjolan, demam, kekurangan vitamin, usus yang meradang, pusing, insomnia, anemia, reaksi alergi, infeksi bakteri, dan bahkan respons neurologis seperti kejang juga dapat disebabkan oleh infeksi cacing pita.

Gejala infeksi larva cacing pita mungkin sedikit berbeda dari infeksi cacing pita dewasa. Ini karena larva cukup kecil untuk melakukan perjalanan melalui aliran darah dan dapat tinggal di bagian lain dari tubuh. Sakit perut dan demam bisa hadir, tetapi juga batuk, sakit paru-paru, penyakit kuning, kebutaan, kejang dan sensasi tekanan di dalam tengkorak.

Selain itu, orang yang terinfeksi mungkin melihat telur cacing pita atau sisa-sisa tubuh cacing pita di tinja mereka. Namun, penting untuk dicatat bahwa sisa-sisa tubuh cacing pita tidak berarti bahwa cacing pita telah dikeluarkan dengan aman dari tubuh. Seluruh tubuh cacing pita dapat dilewati, tetapi jika kepala tetap berada di tubuh inang manusia, maka cacing pita dapat tumbuh kembali ke panjang aslinya lagi.

Gejala infeksi cacing pita dapat diobati dengan menghilangkan cacing pita itu sendiri. Perawatan obat dapat dipilih, tetapi cacing pita juga dapat diobati dengan ramuan sederhana seperti kulit kenari hitam, apsintus dan cengkeh. Selain itu, menjaga pola makan organik yang cermat dan mempraktikkan kebersihan yang baik dapat mengurangi kemungkinan infeksi cacing pita di masa depan.