Apa Fungsi Sistem Saraf Simpatik?

Sistem saraf simpatis adalah bagian dari sistem saraf tepi dan bertanggung jawab atas banyak respons tubuh yang tidak sadar dan tidak sadar. Ini adalah setengah dari sistem saraf otonom, yang juga membantu tubuh mengatur proses internalnya sebagai respons terhadap lingkungan dan rangsangan eksternal yang selalu berubah. Saraf simpatik beroperasi di luar sistem saraf pusat, terletak terutama di sumsum tulang belakang, dan berinteraksi dengan bagian utama otak yang disebut ganglia.

Ketika perubahan dalam lingkungan individu menimbulkan ancaman bagi keselamatannya, sistem saraf simpatik memulai apa yang umumnya dikenal sebagai respons melawan atau lari. Respons ini mempersiapkan tubuh untuk menghadapi bahaya dengan salah satu dari dua cara: berdiri untuk menghadapinya atau melarikan diri. Dalam kedua kasus, ada perubahan dalam beberapa fungsi tubuh dasar yang tidak disengaja seperti detak jantung dan tekanan darah.

Ketika individu merasakan situasi yang berbahaya atau mengancam, sistem saraf simpatik mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh yang memberi tahu jantung dan laju pernapasan untuk meningkat, pupil melebar, dan arteri menyempit sebagai persiapan untuk respons melawan atau lari. Responnya juga akan memperlambat proses pencernaan yang terjadi, meningkatkan tekanan darah untuk memasok lebih banyak oksigen ke otot, dan menghasilkan peningkatan keringat. Semua respons yang tidak disengaja ini memungkinkan tubuh lebih siap untuk menghadapi apa pun yang terjadi selanjutnya.

Sistem saraf simpatis memiliki sistem pasangan, yang disebut sistem saraf parasimpatis. Sistem pertama mengaktifkan semua respons tubuh, sedangkan yang kedua mematikannya. Setelah bahaya berlalu, saraf parasimpatis mengirim sinyal ke tubuh untuk menurunkan detak jantung dan mengembalikan proses tak sadar kembali ke keadaan normal. Ketika kedua sistem ini bekerja bersama, ini memungkinkan tubuh untuk menyesuaikan diri agar cukup siap menghadapi bahaya, sementara pada saat yang sama tidak menyebabkan kerusakan permanen akibat peningkatan aktivitas dalam jangka waktu lama.

Ketika ada kerusakan pada salah satu sistem ini, keduanya biasanya terpengaruh. Individu yang menderita serangan pusing mendadak atau perubahan detak jantung dan tekanan darah mungkin mengalami malfungsi di salah satu bagian sistem saraf ini. Kemerosotan sistem saraf simpatis adalah kejadian umum seiring bertambahnya usia individu, dan biasanya bermanifestasi sebagai kesulitan menghadapi situasi stres dan represi terhadap kemampuan tubuh untuk meningkatkan tekanan darah dan detak jantung sebagai respons terhadap rangsangan eksternal.