Apa Fungsi Kiasan dalam Sastra?

Alusi adalah teknik yang digunakan dalam sastra di mana sebuah karya sastra merujuk pada karya sastra lain, karya seni, tokoh sejarah, tempat, atau peristiwa. Secara umum, referensi lewat ini tidak dijelaskan oleh penulis, sehingga hanya pembaca yang akrab dengan karya referensi yang cenderung memperhatikannya. Penulis menggunakan kiasan dalam sastra untuk berbagai alasan yang berbeda. Dalam beberapa kasus, referensi sastra digunakan hanya karena referensi itu sudah mengkomunikasikan apa yang ingin dikatakan penulis lebih baik daripada yang bisa dia miliki sendiri. Namun, dalam banyak kasus, penulis membuat kiasan karena banyaknya emosi atau gagasan yang mungkin diasosiasikan pembaca dengan karya yang disinggung oleh penulis.

Kiasan alkitabiah adalah salah satu jenis kiasan yang paling umum dalam sastra. Kiasan Alkitab begitu umum karena Alkitab dibaca secara luas, sehingga lebih banyak orang cenderung memperhatikan dan mengenali referensi Alkitab. Selain itu, banyak orang, terutama mereka yang berlatar belakang agama, membuat asosiasi emosional dan intelektual yang kuat dengan bagian-bagian tertentu dari Alkitab. Penggunaan kiasan-kiasan Alkitab tidak hanya berfungsi untuk mengkomunikasikan baris-baris dari Alkitab, tetapi juga untuk membangkitkan banyak emosi dan gagasan yang diasosiasikan orang dengan bagian-bagian itu. Kiasan, kemudian, jauh melampaui kata-kata literal di halaman dan menyentuh tubuh pemikiran dan emosi yang diasosiasikan orang dengan materi pelajaran lainnya.

Dalam banyak kasus, kiasan melayani tujuan yang lebih spesifik daripada sekadar memanfaatkan asosiasi. Dalam beberapa kasus, referensi ke karya lain diberikan dalam konteks yang sangat bertentangan dengan makna aslinya. Teknik ini sering digunakan untuk menyangkal makna aslinya dan untuk menegaskan makna baru. Penggunaan lain dari kiasan dalam sastra sebenarnya merujuk beberapa sumber yang berbeda secara bersamaan untuk menciptakan asosiasi baru dan memaksa pembaca untuk mengevaluasi satu atau lebih karya dalam konteks orang lain.

Beberapa karya sastra padat dengan kiasan, banyak di antaranya merujuk pada karya-karya khusus dan tidak jelas yang mungkin tidak diharapkan oleh pembaca umum untuk dipahami. Namun, bagi pembaca yang berpendidikan tinggi, hal ini dapat mengarah pada pengalaman membaca yang kompleks yang dikemas dengan asosiasi yang bermuatan emosi dan intelektual. Seorang individu yang tidak memahami sebagian besar referensi, di sisi lain, mungkin menganggap bacaannya benar-benar tidak dapat dipahami. Beberapa penulis menggunakan kiasan dalam sastra dengan cara ini untuk menciptakan pengalaman membaca yang kompleks dan penuh asosiasi. Yang lain melakukannya untuk membuat pengalaman membaca yang penuh dengan tantangan dan teka-teki yang hanya dapat dipecahkan dengan banyak penelitian dan studi.