Fungsi utama homeostasis pada manusia dan hewan adalah untuk menjaga agar kulit tubuh dan organ dalam bekerja secara seimbang dan normal. Dengan tujuan utama untuk menjaga kenyamanan hewan atau orang, semua organ tubuh, termasuk kulit, harus bekerja sama untuk menjaga keseimbangan internal. Kadang-kadang disebut sebagai termostat internal, homeostasis digunakan pengaturan atau keseimbangan suhu dan pH tubuh melalui sistem saraf yang sehat.
Sementara sistem saraf adalah mekanisme terakhir yang mengontrol lingkungan internal dalam fungsi homeostasis, sistem lain, seperti sistem otot dan peredaran darah, serta kulit, memberikan sistem saraf umpan balik yang dibutuhkan untuk mengontrol homeostasis. Misalnya, kulit berpartisipasi dalam fungsi homeostasis dengan memberikan penghalang perlindungan yang dirancang untuk menjaga virus dan mikroba berbahaya lainnya keluar dari tubuh, sementara juga memproduksi keringat untuk mendinginkan tubuh saat berada dalam bahaya kepanasan. Kulit juga berfungsi menaikkan suhu tubuh saat terlalu dingin melalui proses yang biasa disebut dengan menggigil.
Terlepas dari elemen eksternal, homeostasis digunakan untuk mengatur semua respons internal tubuh. Dalam lingkungan yang ekstrim, seperti panas atau dingin yang ekstrim, fungsi homeostasis dipandang sebagai sistem pelindung untuk membantu tubuh merespon sedemikian rupa untuk memulihkan dan meningkatkan kenyamanan sebanyak mungkin. Hal yang sama berlaku ketika kulit dipotong atau dibuka oleh kekuatan atau benda eksternal. Fungsi homeostasis adalah untuk meningkatkan aliran darah di daerah yang terluka, yang juga menyebabkan pembengkakan.
Ada beberapa peneliti yang berpendapat bahwa tidur juga merupakan fungsi dari homeostasis dan, tanpanya, keseimbangan internal tubuh akan terganggu. Dalam kaitan tidur dengan homeostasis, penelitian telah dilakukan untuk menentukan hubungannya dengan insomnia dan bagaimana tubuh bereaksi ketika kurang tidur untuk waktu yang lama. Penelitian telah membuktikan bahwa semakin banyak tidur yang dilewatkan atau dikurangi oleh manusia atau hewan, semakin banyak tidur yang dibutuhkan untuk pulih. Secara khusus, para peneliti telah mencoba untuk menentukan apakah manusia dan hewan pada akhirnya dapat menyesuaikan diri dengan pola tidur yang sangat berubah yang secara tajam mengurangi jumlah tidur yang sebenarnya dilakukan. Meskipun dimungkinkan untuk mengubah tidur dengan cara ini, penelitian telah menyimpulkan bahwa, pada akhirnya, lama periode tidur nyenyak diperlukan untuk membantu homeostasis pulih dari jumlah yang hilang.