Fungsi utama batang otak adalah memastikan fungsi kehidupan vital dasar seperti detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Ini juga memainkan peran dalam gairah dan kesadaran. Setiap informasi yang masuk atau keluar dari otak harus melewati struktur ini. Batang otak terdiri dari otak tengah, pons, dan medula oblongata, masing-masing memainkan peran yang berbeda dalam mempertahankan kehidupan manusia.
Otak tengah berhubungan dengan penglihatan, pendengaran, gerakan mata, dan gerakan tubuh. Ini berisi bundel besar akson, atau sel saraf panjang seperti benang yang bertanggung jawab untuk melakukan impuls dalam tubuh sel. Akson ini sangat penting untuk fungsi motorik volunter, atau gerakan yang dibuat dengan sengaja, seperti berjalan, mengambil benda, atau melempar bola. Ini juga mengandung saraf yang mengontrol mata. Degenerasi neuron di bagian otak ini dikaitkan dengan penyakit Parkinson.
Pons membantu mengatur kontrol motorik dan analisis sensorik, karena semua informasi yang masuk melalui indera melewati pons dalam perjalanan ke bagian otak yang terlibat dalam pemrosesan lebih lanjut. Fungsi pons batang otak lainnya adalah membantu menentukan tingkat tidur atau kesadaran seseorang. Bagian dari struktur melekat pada otak kecil, yang terlibat dalam mengendalikan gerakan dan postur. Kerusakan pada pons sering mengakibatkan kurangnya koordinasi dan kesulitan memproses data sensorik baru.
Medula oblongata terletak di antara pons dan sumsum tulang belakang. Ini mempertahankan semua fungsi tubuh vital, termasuk pernapasan, pencernaan, dan tekanan darah dan memicu beberapa refleks yang berbeda, termasuk yang menyebabkan muntah, batuk dan bersin. Medula oblongata juga bertindak sebagai pembawa pesan, menyampaikan pesan dari otak ke sumsum tulang belakang.
Letak struktur tersebut membuatnya rentan terhadap cedera yang mempengaruhi fungsi batang otak, karena dikelilingi oleh tonjolan tubuh. Trauma berat, seperti akibat kecelakaan mobil atau jatuh, dapat menyebabkan gangguan pada fungsi batang otak. Tergantung pada bagian mana yang terpengaruh, ini dapat menyebabkan komplikasi mulai dari kehilangan memori jangka pendek hingga kelumpuhan atau kematian.
Fungsi batang otak juga dapat terganggu oleh stroke yang menyerang wilayah tersebut. Tergantung pada area yang terkena, pasien mungkin lumpuh dan tidak dapat berbicara, tetapi mungkin masih dapat berkomunikasi dengan berkedip. Kondisi ini disebut sebagai sindrom “terkunci”. Jika stroke mempengaruhi area yang bertanggung jawab untuk fungsi tubuh yang tidak disengaja, seperti pernapasan, kematian dapat terjadi dengan cepat tanpa intervensi medis yang tepat.