Di sebagian besar dunia, merokok ganja telah menjadi tindakan kriminal dan memiliki reputasi sebagai obat berbahaya. Fakta tentang merokok ganja terkadang melukiskan gambaran yang berbeda tentang narkoba; sementara itu bisa menjadi bahaya kesehatan bagi banyak orang, penelitian terbaru menyatakan bahwa itu dapat berguna sebagai perawatan medis juga. Penting untuk diingat, bagaimanapun, bahwa merokok ganja masih ilegal di banyak negara, terlepas dari apa yang mungkin ditentukan oleh penelitian atau opini publik.
Merokok ganja dapat menyebabkan pengalaman psikoaktif: yaitu, obat dapat mengubah fungsi otak, mengubah suasana hati, proses berpikir, kognisi, dan perilaku. Itu terjadi karena ganja mengandung senyawa kimia yang disebut tetrahydrocannabinol, atau disingkat THC. Sementara merokok ganja saat ini dianggap ilegal di sebagian besar dunia, obat tersebut telah ada selama berabad-abad dan bahkan telah dianggap sebagai fungsi penting agama di beberapa budaya. Ganja baru-baru ini relatif menjadi zat ilegal, belum lagi tabu sosial.
Efek dari merokok ganja sedang hangat diperdebatkan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa merokok ganja dapat meningkatkan risiko stroke, menyebabkan kecanduan dan menyebabkan obat lain yang lebih berbahaya. Penelitian lain menunjukkan bahwa ganja benar-benar dapat membantu pasien dalam rasa sakit yang luar biasa. Ganja diketahui dapat meningkatkan nafsu makan pada pasien yang menjalani kemoterapi, dan juga dapat mengurangi sakit perut. Telah dikenal sangat membantu pasien glaukoma karena menurunkan tekanan pada mata. Di beberapa bagian Amerika Serikat, ganja telah dilegalkan untuk tujuan medis; di bagian lain dunia, obat tersebut telah dilegalkan untuk tujuan medis dan rekreasi.
Ganja harus dihirup atau ditelan agar memiliki efek pada tubuh manusia. Merokok mariyuana bukan satu-satunya cara untuk meminum obat tersebut. Alat penguap memanaskan tanaman sampai tingkat tertentu, sehingga bahan aktifnya menguap. Uapnya kemudian bisa dihirup. Cara lain untuk mengonsumsi ganja termasuk menelannya secara oral, meskipun tanaman masih perlu dipanaskan sampai tingkat tertentu untuk mengaktifkan bahan utama.
Tanaman ganja berasal dari Asia selatan dan tengah dan telah digunakan di sana selama berabad-abad. Tanaman dapat dipanen dan digunakan untuk membuat berbagai versi obat, masing-masing dengan kekuatan dan bahaya yang berbeda. Versi obat lain yang dibuat dari tanaman ganja termasuk hashish, yang merupakan resin pekat yang dibuat dari tanaman betina. Efeknya mirip dengan ganja, tetapi ganja lebih terkonsentrasi dan biasanya jauh lebih kuat.