Apa Efek Samping Spironolakton yang Umum?

Obat resep spironolakton biasanya digunakan dalam pengobatan tekanan darah tinggi. Meskipun telah ditemukan sangat efektif, ia memiliki banyak efek samping yang bisa sangat serius. Beberapa efek samping spironolakton yang paling umum termasuk perubahan siklus menstruasi. Selain itu, kalium yang tinggi dalam aliran darah juga dikaitkan dengan penggunaan spironolakton. Dalam kasus yang parah, beberapa dapat mengembangkan kanker payudara melalui penggunaan spironolakton. Efek samping serius lainnya dari obat ini termasuk gagal ginjal, peradangan hati, dan pendarahan lambung. Dalam beberapa kasus, reaksi alergi dapat terjadi.

Beberapa efek samping spironolakton yang paling umum termasuk perubahan siklus menstruasi dan kram parah. Dalam beberapa kasus, kram ini bisa sangat parah sehingga memerlukan rawat inap jangka pendek. Perubahan siklus menstruasi yang mungkin terjadi akibat penggunaan spironolakton dapat mencakup tidak adanya siklus menstruasi atau pembaruan menstruasi pada wanita yang telah mengalami menopause. Biasanya, setelah spironolakton dihentikan, kelainan menstruasi ini hilang. Mereka yang membutuhkan penggunaan spironolakton untuk jangka waktu yang lama dan mengembangkan gejala-gejala ini, dalam beberapa kasus, beralih ke obat lain yang tidak memberikan efek yang sama.

Efek samping spironolakton juga dapat mencakup perkembangan kadar kalium yang tinggi dalam aliran darah. Ini terjadi terutama pada mereka yang juga menggunakan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), meskipun dapat terjadi bersamaan dengan obat lain. Ketika kalium tinggi dalam darah tidak diobati, dapat menyebabkan perkembangan kondisi serius yang dikenal sebagai hiperkalemia. Kondisi ini bisa sangat merusak jantung dan bagian lain dari sistem kardiovaskular, dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan gagal jantung. Pasien yang telah diberi resep spironolakton harus hati-hati memeriksa obat lain mereka untuk memastikan mereka belum diberi resep penghambat ACE.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek samping spironolactone mungkin termasuk perkembangan kanker payudara pada pria dan wanita. Kondisi serius dan kronis lainnya yang telah dikaitkan dengan penggunaan spironolakton termasuk gagal ginjal, peradangan hati, dan pendarahan lambung. Beberapa pasien yang telah diberi resep spironolactone mungkin menderita reaksi alergi yang parah seperti sesak napas dan ruam kulit yang parah. Mereka yang percaya bahwa mereka mungkin menderita reaksi alergi akibat penggunaan spironolakton harus mencari bantuan medis sesegera mungkin.