Apa Efek Samping Bilberry yang Paling Umum?

Bilberry adalah kerabat cranberry dan blueberry yang telah digunakan secara medis selama berabad-abad untuk mengobati masalah penglihatan dan diare. Efek samping bilberry yang dilaporkan sedikit, dan penggunaannya dianggap relatif aman. Beberapa efek samping bilberry dapat terjadi yang mungkin memerlukan konsultasi dengan profesional medis, termasuk reaksi alergi yang dapat menyebabkan gatal-gatal atau masalah pernapasan. Ekstrak yang dibuat dari tanaman serta daun tanaman dapat menyebabkan kejang dan penurunan berat badan yang parah, dan dalam beberapa kasus bahkan dapat menyebabkan kematian jika dikonsumsi dalam dosis besar dalam waktu lama.

Efek samping bilberry jarang terjadi tetapi bisa terjadi. Dianjurkan agar bilberry tidak dikonsumsi kecuali di bawah perawatan dokter atau profesional medis lainnya karena dapat berinteraksi dengan jenis suplemen lain, termasuk herbal dan vitamin. Efek samping bilberry juga dapat mencakup penurunan kadar gula darah, yang sangat penting bagi penderita diabetes dan membuat pengawasan dokter menjadi sangat penting. Interaksi bilberry juga dapat terjadi dengan obat antikoagulan.

Vitamin C hadir dalam kelimpahan dalam bilberry. Bahan kimia bermanfaat lainnya yang ditemukan di tanaman disebut anthocyanosides, yang merupakan pigmen kaya antioksidan. Zat ini membantu melindungi tubuh dari perkembangan kanker, degenerasi makula dan penyakit jantung. Penelitian yang dilakukan pada hewan telah mengarah pada keyakinan bahwa anthocyanosides bilberry dapat meningkatkan pembuluh darah tubuh, menjaga kadar kolesterol, dan membantu sirkulasi. Beberapa studi penelitian telah dilakukan untuk mempelajari dengan tepat bagaimana bilberry mempengaruhi orang, tetapi banyak yang telah dilakukan pada jenis antioksidan terkait.

Anthocyanosides diyakini bermanfaat untuk penglihatan dan perlindungan retina. Meskipun kurangnya penelitian pada manusia, manfaat bilberry diyakini mencakup perlindungan terhadap hilangnya penglihatan pada malam hari. Ini sebagian didasarkan pada laporan langsung dari pilot Inggris yang makan selai bilberry selama Perang Dunia II. Beberapa orang juga percaya bahwa manfaat bilberry termasuk pencegahan katarak. Tanin dalam bilberry dianggap sebagai obat yang baik untuk diare karena bersifat astringen dan anti-inflamasi.

Bilberry, juga dikenal sebagai Vaccinium corymbosum dan Vaccinium myrtillus, adalah tanaman tahunan yang tingginya bisa mencapai sekitar 16 inci (40.64 sentimeter). Buah beri berwarna hitam dan mencapai kematangan di musim panas. Rasanya mirip dengan blueberry.