Efek samping tertentu umumnya terkait dengan baclofen; beberapa di antaranya kecil, sementara yang lain dikaitkan dengan overdosis atau berbahaya dengan cara lain. Baclofen adalah obat anti-spasmodik yang digunakan untuk mengobati gangguan yang menampilkan gerakan kejang, termasuk multiple sclerosis, penyakit Lou Gehrig, cerebral palsy dan beberapa cedera tulang belakang. Pusing, kebingungan, dan kantuk adalah tiga efek samping mental yang biasanya dianggap ringan, meskipun kantuk juga dapat dianggap sebagai tanda overdosis. Kelemahan dan sakit perut juga biasanya dianggap ringan, tetapi terkadang kelemahan juga bisa dianggap sebagai tanda overdosis. Kejang dan kesulitan bernapas adalah dua efek samping baclofen yang hampir selalu dianggap berbahaya. Terakhir, koma, ukuran pupil yang tidak biasa, dan muntah adalah tanda overdosis saat mengonsumsi baclofen.
Tiga efek samping mental kecil dari baclofen kadang-kadang diamati. Sementara semua efek samping bisa berbahaya jika bertahan atau bersifat ekstrim, efek samping ini biasanya tidak secara otomatis dianggap berbahaya. Yang pertama adalah rasa kantuk yang ditandai dengan rasa lesu dan rasa ingin tidur. Kedua, kebingungan, suatu keadaan di mana sulit untuk fokus dan seseorang mungkin tidak tahu apa yang sedang terjadi atau apa yang mereka lakukan, terkadang juga diamati pada orang yang menggunakan obat ini. Terakhir, pusing, perasaan tidak seimbang atau lingkungan sekitar seperti berputar, juga bisa menjadi efek samping dari baclofen.
Dua efek samping fisik kecil sering diamati ketika orang menggunakan baclofen. Pertama, kelemahan, perasaan lelah atau kurang kekuatan, bisa menjadi efek samping. Kedua, orang yang mengonsumsi baclofen sering terganggu oleh sakit perut.
Beberapa kemungkinan efek samping baclofen sangat berbahaya. Biasanya disarankan bahwa jika seseorang mengalami salah satu dari efek samping ini, dia segera mencari nasihat medis. Efek samping ini bisa berbahaya meskipun baru dan tidak berlangsung lama. Yang pertama dari dua potensi efek samping baclofen yang berbahaya ini adalah kejang, yang ditandai dengan hilangnya kesadaran atau memukul atau meronta-ronta secara fisik. Kedua, ini adalah tanda berbahaya ketika seseorang yang menggunakan baclofen mengalami kesulitan bernafas.
Kedua efek samping baclofen yang dianggap berbahaya juga merupakan kemungkinan tanda overdosis, dan dua efek samping yang belum tentu dianggap berbahaya — kantuk dan kelemahan — berpotensi. Tiga efek samping lain dari baclofen yang tidak termasuk dalam salah satu kategori sebelumnya juga bisa menjadi tanda overdosis: koma, ukuran pupil yang tidak biasa, dan muntah.