Disleksia merupakan gangguan belajar yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam membaca dan kemampuan berbahasa lainnya. Seseorang dengan disleksia umumnya tidak memiliki kemampuan untuk menafsirkan kata-kata di halaman atau papan tulis. Efek disleksia membuat belajar menjadi sulit karena penderita disleksia mengalami kesulitan mengenali hubungan antara huruf atau angka dan simbol visual yang mewakilinya. Hal ini membuat belajar bagaimana melakukan operasi matematika dan belajar membaca, mengeja, dan menulis menjadi sangat sulit. Meskipun kehadiran disleksia tidak menunjukkan kurangnya kecerdasan, beberapa efek lain dari disleksia adalah harga diri yang rendah, putus asa, rasa terisolasi, dan stres karena siswa disleksia melihat orang lain dengan mudah belajar dan melakukan hal-hal yang harus dia perjuangkan. .
Ada berbagai bentuk disleksia, dengan beberapa jenis lebih parah daripada yang lain. Misalnya, efek disleksia pada orang yang memiliki disleksia visual bermanifestasi sebagai kesulitan dalam memproses gambar, sedangkan efek disleksia pada orang yang memiliki gangguan bentuk pendengaran menunjukkan ketidakmampuan untuk mengenali suara. Beberapa penderita disleksia tidak mengalami kesulitan belajar sampai materi pelajaran menjadi lebih maju, dan lebih lambat untuk didiagnosis, sementara yang lain menunjukkan gejala ketidakmampuan belajar segera setelah mereka mulai sekolah.
Adalah umum bagi penderita disleksia visual untuk membalik huruf, angka, atau kata, dan mengalami kesulitan menghubungkan huruf dengan kata. Ada bentuk lain dari disleksia yang dapat menyertai disleksia visual dan yang mempengaruhi memori. Jenis ini disebut disleksia dyseidetic. Efek disleksia pada seseorang yang mengalami dyseidetic mengakibatkan ketidakmampuan untuk mengingat angka, huruf, dan kata-kata. Kebanyakan orang belajar mengenali kata-kata dengan melihat, tetapi orang yang menderita disleksia dyseidetic tidak memiliki memori visual yang diperlukan untuk melakukan ini.
Disgrafia adalah bentuk disleksia yang bermanifestasi sebagai ketidakmampuan untuk memegang pensil dan menulis huruf, kata, atau angka yang benar. Efek dari disgrafia adalah pencetakan yang tidak rapi dan tulisan tangan. Ada juga jenis disleksia yang mengakibatkan kesulitan belajar karena keterlambatan perkembangan.
Otak penderita disleksia tidak mampu memproses informasi seperti yang dilakukan otak orang lain. Orang dengan gangguan ini sering dianggap bodoh oleh mereka yang tidak memahami tantangan hidup dengan disabilitas ini, dan penghinaan ini dapat meningkatkan kurangnya rasa percaya diri yang umumnya menyertai disleksia. Tidak ada obatnya, tetapi setelah didiagnosis dan orang tersebut menerima bantuan yang tepat, efek disleksia dapat dikurangi.