Karakteristik perilaku burung beo dapat bervariasi sesuai dengan spesiesnya. Namun, satu karakteristik yang dimiliki oleh banyak psittacine adalah kemampuannya untuk bersiul dan berbicara. Banyak spesies burung beo juga mampu menirukan berbagai suara. Apakah burung beo cenderung membentuk kata-kata atau hanya meniru suara dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Perilaku burung nuri liar mungkin agak berbeda dari hewan peliharaan domestik, meskipun keduanya memiliki naluri yang sama.
Vokalisasi adalah karakterisasi umum burung beo di alam liar. Di habitat alami, burung beo biasanya bersuara di pagi hari dan sore hari. Beberapa orang menyebut vokalisasi ini sebagai squawking atau screeching, tetapi ini sebenarnya cara burung beo berkomunikasi. Ini juga merupakan naluri burung beo untuk tetap diam ketika merasa ketakutan atau terancam.
Karakteristik umum lainnya dari perilaku burung beo adalah berkelompok. Perilaku berkelompok sering dilakukan saat mencari makan atau saat terbang. Di habitat alami burung, adalah umum untuk menemukan sekawanan burung beo yang bertengger di puncak pohon, karena burung beo bukanlah makhluk yang menyendiri. Burung beo domestik yang dipelihara sebagai hewan peliharaan dapat terikat dengan burung pendamping, atau dengan pemilik dan pengasuhnya.
Tidak semua spesies burung beo menampilkan karakteristik yang sama. Misalnya, perilaku nuri dari nuri abu-abu Afrika cenderung agak berbeda dari Amazon berwajah biru. Meskipun abu-abu Afrika dianggap sebagai spesies yang paling cerdas, burung ini cenderung lebih pemalu dan pemalu daripada burung beo Amazon atau kakatua. Sebagai hewan peliharaan domestik, abu-abu Afrika cenderung terikat pada satu orang, sedangkan spesies burung beo lain tidak jarang terikat dengan beberapa anggota rumah tangga.
Macaw adalah yang terbesar dari semua spesies burung beo, dan burung ini juga dianggap yang paling berisik. Varietas Macaw termasuk biru dan emas, merah, dan eceng gondok yang sangat langka. Perilaku umum burung beo macaw adalah naluri mengunyah yang kuat. Di alam liar, burung beo akan mengunyah kulit pohon, biji-bijian, dan kacang-kacangan agar paruhnya tidak tumbuh terlalu banyak.
Burung beo yang dipelihara di penangkaran terkadang menunjukkan perilaku merusak diri sendiri. Perilaku burung beo yang dikenal sebagai mencabut bulu mungkin karena kebosanan atau kurangnya stimulasi dan olahraga. Inilah sebabnya mengapa perlu untuk memberi burung beo peliharaan dengan aktivitas, mainan, dan interaksi sosial yang merangsang. Jarang burung beo di alam liar mencabut bulunya karena frustrasi atau bosan, karena ada banyak kesempatan bagi burung untuk tetap aktif dan memuaskan naluri alaminya.