Apa Ciri-Ciri Dekorasi Art Nouveau?

Art nouveau adalah filosofi artistik populer yang muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Gaya ini berfungsi sebagai jembatan antara gerakan seni klasik dan modern, dan pengaruh ditemukan dalam segala hal mulai dari perhiasan hingga arsitektur. Ini menekankan keteraturan dan kealamian suatu objek, dan dengan demikian karakteristik ini adalah kunci dalam dekorasi art nouveau. Fitur lain dari dekorasi art nouveau termasuk campuran garis lengkung dan lurus dan afinitas untuk pola dan desain datar. Tirai polos, kaca patri, dan lantai kayu alami adalah beberapa fitur umum di ruangan yang terinspirasi gaya art nouveau.

Kesederhanaan dan ringan adalah beberapa dasar utama dekorasi art nouveau, karena gerakan awal terlihat agak sebagai respons terhadap kegelapan dan beratnya gaya Victoria sebelumnya. Bahan kayu alami sering lebih disukai di lantai, seperti kayu ek yang mempertahankan penampilan berbutir aslinya. Warna-warna yang lebih netral dan terang seperti putih atau cokelat lembut juga disukai dalam desain interior. Sedangkan untuk jendela, tirai besar dan hiasan dari era Victoria diganti dengan dekorasi art nouveau dengan kain polos yang digantung ke bawah pada tiang dasar.

Kurva yang banyak juga merupakan fitur utama dari desain art nouveau. Kurva ini sering dibesar-besarkan dan tajam, kadang-kadang dikenal sebagai kurva whiplash. Selanjutnya, kurva digunakan untuk menyatukan objek. Sebuah kiasan umum dalam banyak desain adalah rambut wanita yang mengalir atau tubuh wanita yang melengkung. Dekorasi art nouveau juga biasa menempatkan kurva ini kontras dengan garis lurus horizontal atau vertikal.

Terinspirasi oleh cetakan balok Jepang, art nouveau menggunakan pola dan desain datar. Manfaat dari pengaruh ini terletak pada keserbagunaannya dan kemungkinan penggunaannya pada berbagai objek. Contohnya sering mencakup unsur-unsur alam seperti daun, bunga, dan burung. Wallpaper adalah saluran umum untuk jenis ekspresi ini.

Karena salah satu tema utama desain art nouveau adalah apresiasi terhadap hal-hal biasa, para praktisi art nouveau melihat kemungkinan seni di sekitar mereka. Dengan demikian, potongan fokus dekorasi art nouveau tidak terbatas pada gambar atau patung yang dilukis. Sebaliknya, benda sehari-hari apa pun — dari piring hingga kursi — bisa menjadi sebuah karya seni.

Bahan yang tidak mencolok dan cocok dengan latar belakang polos sering kali disukai oleh desainer art nouveau. Kaca, porselen, dan besi tempa adalah beberapa komponen yang paling umum untuk patung atau bahan tambahan lainnya. Kaca patri dan fitur Oriental seperti yang ditemukan di permadani mungkin merupakan satu-satunya konsesi yang agak bergaya. Benda-benda ini berfungsi sebagai outlet lain untuk desain berpola datar yang populer dalam dekorasi art nouveau.