Apa Cara Berbeda untuk Mengukur Total Aset?

Aset mewakili barang apa pun yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk jangka waktu yang lama dalam operasi bisnis. Total aset semua ini ditambahkan bersama-sama dalam dolar nyata seperti yang dilaporkan oleh laporan akuntansi perusahaan. Berbagai cara untuk mengukur total aset meliputi neraca, rasio perputaran aset total, rasio modal kerja, dan rasio utang terhadap aset. Dua rasio terakhir membagi aset perusahaan menjadi dua kelompok: jangka pendek dan jangka panjang. Mengukur aset penting karena perusahaan membutuhkan informasi untuk membuat keputusan dan melaporkan angka keuangan kepada pemangku kepentingan.

Neraca merupakan standar laporan akuntansi yang disusun perusahaan setiap bulannya. Bagian pertama — baik di kiri atau atas pernyataan — mencakup total aset perusahaan. Semua aset di neraca memiliki jumlah dolar yang mewakili biaya historis untuk setiap jenis aset. Akuntan mencatat biaya historis aset setiap kali perusahaan melakukan pembelian. Aset lancar bertahan kurang dari 12 bulan, sedangkan aset jangka panjang bertahan lebih dari 12 bulan.

Pengukuran keuangan yang menentukan seberapa baik perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan adalah rasio perputaran aset total. Akuntan membagi penjualan bersih dengan total aset untuk menentukan angka ini. Rasio total aset yang lebih tinggi menunjukkan perusahaan sangat efisien dalam penggunaan asetnya. Perusahaan dapat menghitung rasio perputaran ini secara bulanan atau tahunan. Tren historis memungkinkan perusahaan untuk menentukan apakah penggunaan total asetnya menjadi lebih baik atau lebih buruk dari waktu ke waktu.

Rasio modal kerja tidak serta merta mengukur total aset. Sebaliknya, ini hanya berfokus pada aset dan kewajiban perusahaan saat ini. Rasionya adalah aset lancar dikurangi kewajiban lancar. Angka yang lebih tinggi lebih disukai karena menunjukkan perusahaan memiliki lebih banyak aset lancar untuk membantu menjalankan operasi bisnisnya. Kewajiban lancar mewakili pinjaman jangka pendek yang sering digunakan perusahaan untuk membeli aset lancar, menjadikannya angka penting untuk digunakan di sini.

Rasio utang terhadap aset mengukur aset jangka panjang perusahaan. Metrik ini mencakup total aset dan kewajiban perusahaan. Ini mirip dengan rasio modal kerja, kecuali fakta bahwa itu termasuk aset jangka panjang yang dilaporkan perusahaan di neraca. Rumus untuk rasio utang terhadap aset adalah total kewajiban dibagi total aset; angka di bawah 1.0 menunjukkan perusahaan menggunakan pembiayaan ekuitas daripada pembiayaan utang. Perusahaan dengan beban utang yang tinggi seringkali mengalami over leverage, membuat perusahaan menjadi investasi yang berisiko.