Pemerintah dan otoritas lainnya telah berusaha untuk melarang buku selama ratusan tahun karena berbagai alasan. Seringkali, buku-buku ini mengkritik pemerintah, mengungkapkan pandangan yang bertentangan dengan agama populer, atau merinci bagaimana melakukan sesuatu yang berpotensi berbahaya atau fatal. Kadang-kadang, tergantung pada yurisdiksi, buku-buku ilegal mungkin memiliki bahasa yang kasar atau berbicara baik tentang ras yang dijauhi atau orientasi seksual. Seringkali, buku ilegal secara resmi ilegal di satu negara daripada beberapa negara karena buku tersebut tidak pernah dirilis secara internasional, tetapi ada beberapa kasus buku ilegal di beberapa tempat. Misalnya, Lady Chatterley’s Lover pernah dilarang di Amerika Serikat, Inggris Raya, dan Australia, sebagian besar karena kata-kata vulgar yang sebelumnya tidak dapat dicetak dan tindakan seksual yang mendetail.
Salah satu alasan mengapa buku biasanya dilarang adalah karena pemerintah atau yurisdiksi tidak menyukai pandangan agama, etika, atau ideologis yang dianut oleh buku tertentu. Misalnya, pemerintah Lebanon mempermasalahkan dan melarang The Da Vinci Code karena para pemuka agama Katolik tidak suka dengan penggambaran Kristen. Lebanon juga melarang The Diary of Anne Frank karena pemerintah tidak setuju dengan penggambaran positif buku tersebut tentang budaya Yahudi. Di Thailand, biografi seorang raja berjudul The King Never Smiles dilarang karena pemerintah tidak menyukai pandangannya terhadap raja.
Di banyak bagian dunia, buku-buku ilegal termasuk buku-buku yang menunjukkan homoseksualitas secara positif. Bergantung pada wilayah dan yurisdiksi, buku-buku ini tidak selalu ilegal, tetapi dilarang untuk anak-anak. Banyak dari buku ini, seperti King and King, Daddy’s Roommate, dan Tango Makes Three, dibatasi atau dilarang karena menggambarkan pasangan homoseksual secara positif. Dalam buku-buku ini, pasangan homoseksual sering membahas perilaku keluarga normal yang terkait dengan hubungan heteroseksual, seperti membesarkan anak dan menangani pekerjaan rumah tangga. Di Amerika Serikat, misalnya, terkadang ada kemarahan dari orang tua yang anak-anaknya telah diperlihatkan buku-buku yang menunjukkan keluarga berorientasi homoseksual sebagai hal yang normal, yang sering kali mengarah pada pembatasan buku atau pelarangan buku tersebut di beberapa daerah.
Beberapa buku ilegal berisi informasi yang dianggap berbahaya, antisosial, atau kekerasan oleh suatu yurisdiksi. Misalnya, Prancis melarang sebuah buku berjudul Suicide mode d’emploi, yang menjelaskan berbagai cara untuk bunuh diri. Selain itu, buku American Psycho, yang menggambarkan pembunuhan sebagai orang pertama, sepenuhnya dilarang di Queensland, Australia, dan hanya dapat dijual secara legal kepada orang-orang di atas usia 18 tahun di bagian lain negara itu, meskipun larangan tersebut tidak selalu diberlakukan.