Seorang pasien dengan cerebral palsy dapat memiliki berbagai gejala yang berbeda. Teknologi bantu untuk cerebral palsy akan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pasien dan dapat mencakup alat sederhana serta sistem komputer yang kompleks. Beberapa jenis teknologi bantu yang lebih umum digunakan oleh pasien ini termasuk kursi roda, papan komunikasi, dan komputer.
Banyak pasien dengan cerebral palsy mengalami kesulitan berjalan. Pasien yang dapat menggunakan lengannya dan yang kakinya hanya sedikit terpengaruh dapat menggunakan penyangga atau kruk untuk membantu mereka berjalan. Jika pasien tidak dapat berjalan dengan jenis teknologi bantu ini, kursi roda dapat digunakan sebagai gantinya. Kursi roda dapat digerakkan oleh tenaga manusia, atau dapat digerakkan dan dikendalikan dengan joystick atau program komputer.
Cerebral palsy juga dapat mempengaruhi indera pasien. Pasien yang mengalami kesulitan mendengar karena gangguan tersebut dapat menggunakan alat bantu dengar atau implan pendengaran, dan mereka yang memiliki masalah penglihatan mungkin memerlukan kacamata. Jika pasien benar-benar buta, antarmuka taktil, yang merupakan jenis teknologi bantu untuk cerebral palsy, dapat digunakan sehingga ia dapat berinteraksi dengan komputer. Braille juga dapat digunakan agar pasien dapat membaca.
Masalah komunikasi juga sering terjadi pada pasien dengan cerebral palsy. Banyak orang dengan kondisi ini tidak dapat berbicara sehingga orang lain dapat memahaminya, meskipun pasien ini biasanya tidak memiliki masalah kognitif. Papan komunikasi adalah bagian sederhana dari teknologi bantu untuk cerebral palsy yang dapat membantu pasien mengekspresikan kebutuhan mereka dan berkomunikasi dengan orang lain. Jenis teknologi ini biasanya terdiri dari buklet yang diisi dengan gambar atau kata-kata yang dapat ditunjukkan oleh pasien alih-alih mengucapkan kata-kata itu dengan keras.
Komputer juga dapat digunakan untuk membantu orang dengan cerebral palsy berkomunikasi. Beberapa program berfungsi dengan cara yang mirip dengan papan komunikasi sementara yang lain memungkinkan pasien untuk mengetik kata-kata huruf demi huruf. Jika komputer digunakan sebagai teknologi bantu untuk cerebral palsy, komputer juga dapat digunakan untuk membaca pesan yang dibuat oleh pasien dengan suara keras sehingga pasien dapat berbicara dengan orang lain. Tergantung pada tingkat keparahan palsi serebral pasien, komputer ini dapat dikendalikan dengan sejumlah cara yang berbeda. Beberapa pasien dapat menggunakan tangan mereka untuk mengoperasikannya sementara yang lain mungkin menggunakan gerakan kepala, leher, atau mata.