Apa Berbagai Jenis Sistem Konservasi Air?

Ada berbagai sistem konservasi air yang dapat digunakan untuk menghemat air baik di dalam maupun di luar ruangan. Monitor air dapat digunakan untuk melacak dan mengontrol penggunaan air. Sistem, seperti sistem resapan air atau grey water, dapat digunakan untuk memanfaatkan air yang mungkin terbuang percuma. Sistem dalam ruangan yang mencakup pemasangan berbagai perangkat juga dapat membantu orang menghemat air.

Untuk penggunaan air di luar ruangan, ada berbagai sistem konservasi air yang dapat dipasang. Sistem ini memantau jumlah air yang digunakan untuk menyiram tanaman dan memastikan bahwa jumlah yang tepat digunakan. Ada juga sistem canggih yang memantau cuaca agar tanaman tidak disiram jika curah hujan cukup. Monitor juga dapat digunakan untuk melacak jumlah air yang digunakan di dalam ruangan.

Sistem resapan air juga dapat digunakan oleh masyarakat yang ingin menghemat air. Sistem ini biasanya ditempatkan di atap rumah sehingga hujan yang jatuh di mana saja di atap dapat dikumpulkan ke dalam tangki resapan. Di daerah yang curah hujannya cukup, sistem resapan dapat memenuhi semua kebutuhan air rumah tangga, sementara di daerah lain dapat digunakan untuk melengkapi air yang dipompa dari kota atau kabupaten. Air yang dikumpulkan oleh sistem konservasi air ini dapat digunakan untuk mencuci cucian dan piring, untuk mandi dan digunakan di toilet. Tidak diobati, tidak aman untuk diminum.

Jenis lain dari sistem konservasi air dikenal sebagai sistem daur ulang air abu-abu. Sistem ini mengumpulkan air yang mengalir ke saluran pembuangan di wastafel, pancuran, dan bak mandi serta air yang telah digunakan oleh peralatan binatu dan pencuci piring. Air yang digunakan di toilet harus diolah oleh departemen sanitasi dan tidak dikumpulkan dalam sistem air abu-abu. Setelah grey water disaring dan diolah, bisa digunakan untuk menyiram tanaman.

Di dalam rumah atau bangunan komersial juga terdapat berbagai sistem konservasi air yang dapat diterapkan. Semua keran di sebuah gedung dapat dilengkapi dengan aerator sehingga lebih sedikit air yang dikeluarkan olehnya. Alat penghemat air juga dapat dipasang pada toilet sehingga tangki akan menampung lebih sedikit air atau agar jumlah air yang digunakan selama setiap penyiraman dapat dikontrol. Bersama-sama, sistem konservasi ini dapat secara drastis mengurangi jumlah air yang digunakan dalam sehari.