Apa Berbagai Jenis Perawatan Darurat Anjing?

Berbagai jenis perawatan darurat anjing termasuk mengelola pendarahan, mengganti cairan yang hilang karena muntah dan diare, dan mengobati patah tulang. Selain itu, perawatan darurat anjing dapat difasilitasi di rumah, kantor dokter hewan, rumah sakit hewan, atau penampungan hewan. Karyawan klinis atau sukarelawan fasilitas anjing harus dilatih dalam perawatan darurat anjing dan harus menjalani pelatihan berkala untuk mengikuti prosedur terbaru.

Pemilik anjing harus memiliki pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama anjing untuk dipersiapkan jika terjadi keadaan darurat anjing. Pendidikan pertolongan pertama anjing dapat dicari melalui dokter hewan anjing, buku perawatan anjing, atau situs web terkait anjing. Dengan keadaan darurat anjing apa pun, jika ragu, dokter hewan harus dipanggil, untuk menentukan apakah perawatan darurat dapat dimulai di rumah, atau apakah anjing harus dibawa masuk.

Diare dan muntah adalah gejala umum pada anjing, dan hampir semua anjing mengalaminya cepat atau lambat. Umumnya, diare dan muntah tidak dianggap darurat kecuali jika terus berlanjut atau parah. Anjing dapat dengan cepat mengalami dehidrasi, yang dapat menyebabkan kegagalan organ dan gangguan pernapasan. Diare dan muntah yang terus-menerus perlu dievaluasi dan diobati oleh dokter hewan untuk menghindari komplikasi.

Ketika seekor anjing patah tulang, perawatan darurat anjing perlu segera dilakukan. Jika anjing tidak dapat bergerak, membawanya ke rumah sakit hewan mungkin akan sulit. Dalam hal ini, selimut atau papan dapat berfungsi ganda sebagai tandu, tetapi ini akan membutuhkan bantuan orang lain. Gejala patah tulang termasuk imobilitas, nyeri hebat dan deformitas tulang. Penting untuk tidak mendorong anjing berjalan, karena ini dapat memperburuk kondisinya dan semakin merusak tulang dan struktur di sekitarnya.

Cedera parah dapat menyebabkan pendarahan yang berlebihan dan membutuhkan perawatan darurat anjing. Ketika terjadi pendarahan kecil, mencuci luka dengan sabun dan air hangat dan memberikan tekanan ringan pada luka biasanya sudah cukup. Namun, jika pendarahan berlebihan, tekanan kuat perlu diterapkan pada luka dan anjing dibawa ke dokter hewan terdekat. Pendarahan parah pada anjing dapat menyebabkan kelemahan, sesak napas, anemia, dan imobilitas. Dalam kasus ekstrim, penggantian cairan atau transfusi darah mungkin diperlukan untuk merawat anjing.

Anjing terkadang menderita kejang, dan selama episode seperti ini, anjing tidak boleh diganggu. Perawatan darurat anjing harus dicari setelah kejang telah berakhir. Orang tidak boleh mencoba mengangkut anjing selama kejang karena hal ini dapat menyebabkannya melukai dirinya sendiri atau orang lain, atau menggigit lidahnya.