Ilmu kebumian adalah ilmu yang didedikasikan untuk bumi dan sekitarnya. Museum ilmu bumi paling sering dibagi berdasarkan subdisiplin dan termasuk museum oseanografi, geologi, dan meteorologi. Museum juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuannya karena beberapa museum terutama dirancang untuk pendidikan masyarakat dan yang lainnya sebagai lembaga penelitian. Selain itu, museum ilmu bumi mungkin bersifat publik atau swasta.
Museum ilmu bumi sering mencurahkan koleksi mereka ke cabang disiplin ilmu tertentu. Pameran di museum oseanografi berfokus pada topik-topik seperti ekosistem lautan, gelombang, dan siklus gelombang, serta komposisi kimia air laut. Sebuah museum meteorologi berfokus pada cuaca dan pola cuaca dan mungkin menampilkan pameran tentang efek tornado, badai salju, atau angin topan. Museum geologi menampilkan batuan dan peta survei dan mungkin berisi pameran berbagai jenis sedimen dan formasi batuan. Museum ilmu bumi lainnya mungkin memiliki pajangan tentang komposisi tanah, fosil, kondisi atmosfer, atau agrofisika.
Beberapa museum menawarkan pameran di beberapa atau semua cabang. Selain itu, jenis museum lain mungkin berisi pameran ilmu bumi. Ini dapat mencakup museum biologi, kimia, atau antropologi. Museum ilmu bumi sering kali bersifat lokal atau regional, artinya museum ini berfokus pada ilmu pengetahuan yang mempengaruhi wilayah atau negara tempat mereka berada.
Banyak museum ilmu bumi terbuka untuk umum dan dirancang untuk mendidik masyarakat. Pameran biasanya dilengkapi dengan teks penjelasan atau presentasi audio yang menggambarkan isinya dengan cara yang dapat dipahami oleh rata-rata orang. Tur berpemandu sering menjadi pilihan.
Namun, dalam beberapa kasus, koleksi museum dimaksudkan terutama sebagai sumber daya bagi para profesional penelitian. Artinya sebagian atau seluruh koleksi hanya dapat diakses oleh peneliti. Di museum-museum ini, pameran terbatas dan umumnya tidak banyak menampilkan cara.
Kepemilikan adalah pembeda utama museum ilmu bumi. Banyak yang dimiliki publik, seperti oleh lembaga pemerintah. Dalam hal ini, museum kemungkinan besar terbuka untuk umum dan dijalankan secara nirlaba, meskipun biaya masuk mungkin masih dikenakan, dan sumbangan kemungkinan besar diterima.
Museum swasta biasanya dikendalikan oleh lembaga nirlaba, bisnis, atau individu. Museum perguruan tinggi mungkin publik atau swasta, tergantung pada kepemilikan perguruan tinggi. Museum swasta mungkin merupakan entitas nirlaba dan dapat membatasi masuk berdasarkan keanggotaan museum.