Apa Berbagai Jenis Minuman Berkarbonasi?

Minuman berkarbonasi dibuat dengan memasukkan karbon dioksida ke dalam cairan. Jenis minuman berkarbonasi yang paling umum adalah minuman ringan. Jenis minuman lain seperti air, jus, dan minuman energi juga sering berkarbonasi. Beberapa produsen anggur meningkatkan produk mereka dengan karbon dioksida, yang menghasilkan anggur “bersoda” yang bersoda.

Karbon dioksida adalah gas yang terjadi secara alami di atmosfer bumi. Ini memiliki banyak kegunaan di alam, termasuk mendukung kehidupan tanaman. Gas tidak berbau dan tidak berwarna. Tanaman menyerap karbon dioksida untuk membantu fotosintesis dan melepaskan oksigen sebagai produk sampingan. Saat bernafas, manusia menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.

Bentuk cairan berkarbonasi pertama yang diketahui adalah air mineral alami. Para ilmuwan menemukan bahwa karbon dioksida menciptakan gelembung yang terkait dengannya. Air mineral menjadi berkarbonasi secara alami ketika mengalami tekanan tinggi karbon dioksida di bawah tanah. Fermentasi adalah penyebab alami karbonasi dalam minuman seperti anggur, bir, dan sampanye.

Pada tahun 1767, minuman berkarbonasi pertama diciptakan oleh Dokter Joseph Priestley ketika ia memasukkan air minum dengan karbon dioksida. Pengenalan minuman berkarbonasi membuka industri baru sebagai penemu cepat bergegas untuk menciptakan metode yang efisien untuk menanamkan cairan dengan karbon dioksida. Pada tahun-tahun berikutnya, banyak variasi minuman berkarbonasi — termasuk banyak minuman ringan — ditemukan. Ginger ale diperkenalkan di Irlandia pada tahun 1856. Dr Pepper, Coca-cola dan Pepsi diperkenalkan di Amerika Serikat pada akhir 1800-an.

Minuman ringan berkarbonasi adalah kombinasi gula, air dan penyedap yang berlaku. Selama proses pembuatan, air dihilangkan udaranya untuk menghilangkan oksidasi. Larutan gula disiapkan dan dicampur dengan air bersama dengan perasa dan konsentrat khusus untuk produk. Setelah karbon dioksida dilarutkan atau disuntikkan ke dalam larutan, ia dikemas dalam wadah kedap udara.

Salah satu aspek terpenting dalam membuat minuman berkarbonasi adalah menyegel wadah untuk mencegah karbon dioksida keluar. Beberapa metode digunakan sampai William Painter menemukan gabus mahkota atau tutup mahkota pada tahun 1891. Masih digunakan sampai sekarang, tutup mahkota sering disebut sebagai tutup botol. Segel kedap udara ini mencegah karbon dioksida di dalam botol, yang membuat cairan tetap berkarbonasi sampai siap untuk dikonsumsi. Setelah dibuka, minuman akan menjadi rata seiring waktu karena karbon dioksida terlepas ke atmosfer.