Paper mache dapat dibuat menjadi berbagai jenis kerajinan, mulai dari seni patung hingga pinatas dan kerajinan anak-anak. Ada dua bentuk kertas mache: satu menggunakan kertas bubur dan satu lagi menggunakan sobekan kertas. Jenis bubur kertas mache paling sering digunakan untuk membuat potongan cetakan dan pahatan, sedangkan bentuk strip digunakan untuk menutupi permukaan yang ada, membuat potongan berongga dan datar seperti pinatas dan topeng. Karena kerajinan kertas mache tidak mahal dan mudah dibuat, kerajinan ini juga populer untuk kerajinan anak-anak dan proyek sekolah.
Kerajinan bubur kertas dibuat dengan menggabungkan kertas koran atau kertas sobek, air, dan tepung, atau lem yang dicampur untuk membuat pasta seperti tanah liat. Dalam beberapa kasus, sebuah angker dibentuk dari karton, aluminium foil, atau kawat, dan kemudian objek tersebut ditutup dengan kertas parang. Kerajinan mache kertas yang dibuat dengan bubur kertas perlu dikeringkan selama sekitar satu minggu sebelum dapat dicat dan kemudian dikeringkan hingga menjadi hasil akhir yang keras dan tahan lama. Metode ini digunakan untuk membuat potongan cetakan atau cor, boneka, patung, dan dekorasi liburan. Kerajinan bubur kertas mache padat dan berat untuk ukurannya dan tidak boleh terkena air karena bisa meleleh.
Sobekan kertas tipis atau kertas koran digunakan untuk membuat kerajinan kertas mache yang perlu dilubangi. Ini adalah teknik mache kertas yang paling umum digunakan, yang menggabungkan potongan kertas panjang dengan lem dan air. Strip diterapkan pada permukaan yang ada, seperti balon, kotak kardus, atau barang lainnya. Kerajinan paper mache dibuat dengan metode strip kering dalam satu atau dua hari, tergantung pada tingkat kelembaban dan suhu ruangan tempat mereka berada. Kerajinan paper mache strip meliputi pinatas, dekorasi hari raya, dekorasi rumah, dan topeng.