Apa Berbagai Jenis Kelumpuhan Periodik?

Ada 30 jenis kelumpuhan periodik tetapi yang paling umum termasuk kelumpuhan periodik hipokalemik (HypoKPP), kelumpuhan periodik hiperkalemia (HyperKPP), dan Sindrom Andersen-Tawil. Bentuk lain dari penyakit ini termasuk HypoKPP thryotoxic, normokalemic, dan paramyotonia congenita, di antara banyak lainnya. Kelumpuhan periodik adalah gangguan yang mengakibatkan kelemahan atau kelumpuhan otot sporadis, seringkali sebagai reaksi terhadap kadar kalium. Tergantung pada jenisnya, serangan dapat berlangsung selama beberapa saat atau berhari-hari. Kelainan ini biasanya diturunkan secara genetik, dan gejalanya bisa muncul pertama kali sejak lahir hingga usia tua seseorang.

Banyak jenis kelumpuhan periodik diklasifikasikan oleh bagaimana mereka berinteraksi dengan kalium. Misalnya, gejala HypoKPP terjadi ketika kadar kalium darah turun. Biasanya, ini terjadi setelah seseorang makan makanan yang mengandung karbohidrat atau selama olahraga berat, dan biasanya menghilang setelah pasien menelan beberapa potasium. Sebaliknya, mereka dengan HyperKPP lebih sensitif terhadap kalium dan dengan demikian mungkin mengalami efek yang lebih parah. Penderita bentuk penyakit ini mungkin mengalami kelumpuhan atau kelemahan ketika kadar kalium darah meningkat.

Suatu bentuk HypoKPP, HypoKPP tirotoksik, ditandai dengan kelenjar tiroid yang terlalu aktif, dan paling sering terjadi pada pria Asia. Penderita HipoKPP tirotoksik juga dapat mengalami masalah menelan atau pernapasan, perubahan penglihatan, dan kesulitan berbicara, selain kelumpuhan dan kelemahan otot. Ada juga bentuk HyperKPP yang disebut kelumpuhan periodik normokalemic yang terjadi bahkan ketika kadar kalium tetap stabil.

Paramyotonia bawaan adalah suatu bentuk penyakit yang ditandai dengan kelumpuhan dan kelemahan dalam menanggapi kalium, suhu rendah, atau olahraga. Dengan paramyotonia bawaan, jika seseorang mencoba melanjutkan aktivitas sambil mengalami gejala, kekakuannya bisa bertambah buruk. Bentuk penyakit ini dapat bermanifestasi dengan sendirinya, tetapi lebih sering disertai dengan HyperKPP atau, lebih jarang, HypoKPP.

Salah satu jenis kelumpuhan periodik yang tidak termasuk dalam klasifikasi konvensional adalah sindrom Andersen-Tawil. Bentuk penyakit ini menentang klasifikasi tersebut karena kadar kalium dapat naik atau turun selama serangan. Selain kelemahan otot atau kelumpuhan, seseorang dengan penyakit ini mungkin juga memiliki atribut fisik yang berbeda. Misalnya, seseorang mungkin memiliki jari kaki berselaput, telinga rendah, atau mata lebar. Kejadian fisik tidak selalu terjadi dengan penyakit, dan seseorang dalam keluarga yang sama dapat membawa ciri-ciri fisik tanpa gejala penyakit.