Apa Berbagai Jenis Kain Pelapis Laut?

Kain pelapis laut yang paling umum digunakan mungkin adalah vinil berat. Ini cukup murah dan dirancang untuk mengusir kelembaban. Selain itu, vinil lebih mudah dibersihkan daripada banyak jenis pelapis lainnya. Kanvas tugas berat dan beberapa jenis akrilik laminasi juga digunakan sebagai kain pelapis laut.

Kain pelapis laut umumnya harus tahan lama dan perawatannya rendah. Terkadang potongan kain pelapis yang merupakan perlengkapan permanen mungkin tidak mudah dilepas, dalam hal ini kain pelapis laut sebaiknya tahan air. Jika kelembapan masuk ke bagian dalam bantalan, hal itu dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan kerusakan material. Selain itu, untuk kapal laut yang ditujukan untuk air asin, penumpukan garam dapat memudar dan merusak beberapa jenis kain. Vinyl, bagaimanapun, dapat dihapus untuk menghilangkan elemen jejak garam.

Alasan lain vinil dianggap sebagai pilihan yang baik untuk kain pelapis laut adalah karena biasanya memiliki umur yang lebih panjang daripada banyak jenis kain lainnya. Jika vinil mulai robek atau sobek, seringkali dapat diperbaiki tanpa melepasnya. Kit perbaikan vinil tersedia di banyak pusat pemasok kain. Kit biasanya datang dalam berbagai warna dan ketebalan.

Kanvas kelas berat juga biasa digunakan sebagai kain pelapis laut. Kanvas adalah kain tenun yang artinya bisa “bernapas”. Jika pelapis kanvas atau bantalan di bawahnya menjadi basah, itu bisa mengering lebih cepat daripada banyak jenis kain lainnya. Selain itu, kanvas katun tebal dianggap sebagai kain yang sangat tahan lama, dan biasanya dapat dibeli dengan perlakuan awal untuk membantu mengusir kelembapan.

Beberapa kain akrilik dapat dibeli yang telah dilaminasi. Laminasi adalah cara lain untuk kain tahan air. Selain itu, kain laminasi sering kali tahan terhadap api, yang merupakan bonus tambahan saat mempertimbangkan pelapis untuk penggunaan di laut. Kain laminasi datang dalam berbagai warna dan desain, tetapi kadang-kadang bisa lebih mahal daripada vinil atau kanvas.

Jenis kain lain yang sering digunakan untuk pelapis laut adalah jenis mesh yang sebenarnya terbuat dari vinil. Biasanya memiliki konstruksi tenunan yang longgar, dan biasanya akan mengering dengan sangat cepat. Muncul dalam berbagai, warna dan berat.

Kapal laut terkena banyak sinar matahari, dan seiring waktu, sinar matahari dapat merusak banyak kain. Sinar matahari tidak hanya menyebabkan pemudaran, tetapi paparan panas yang berlebihan juga dapat menyebabkan serat material rusak. Jika kain yang dipilih tidak tahan terhadap panas dan kelembaban, umumnya kain tersebut tidak dianggap optimal sebagai kain pelapis laut.