Apa Berbagai Jenis Gangguan Sistem Saraf Otonom?

Ada berbagai gangguan sistem saraf otonom yang dapat mengganggu berfungsinya tubuh manusia. Beberapa gangguan yang paling umum termasuk hipotensi ortostatik dan hipertensi terlentang. Gangguan sistem saraf otonom tambahan termasuk sindrom Horner, sindrom Shy-Drager, dan sindrom nyeri regional kompleks. Masalah yang mempengaruhi bagian sistem saraf ini mungkin termasuk fluktuasi tekanan darah, kesulitan bernapas, atau disfungsi ereksi. Setiap pertanyaan atau kekhawatiran khusus tentang gangguan sistem saraf otonom harus didiskusikan dengan dokter atau profesional medis lainnya.

Hipotensi ortostatik adalah salah satu gangguan sistem saraf otonom yang paling sering didiagnosis. Kondisi ini menyebabkan penurunan tingkat tekanan darah secara tiba-tiba ketika seseorang berdiri dari posisi duduk. Pusing, sakit kepala, dan gangguan penglihatan adalah kemungkinan gejala hipotensi ortostatik. Demikian pula, hipertensi terlentang menyebabkan tingkat tekanan darah meningkat saat berbaring. Peningkatan tekanan darah meningkatkan risiko keadaan darurat kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke.

Sindrom Horner terjadi sebagai akibat dari kerusakan saraf wajah dan biasanya hanya melibatkan satu sisi wajah. Gejala kondisi ini termasuk kelopak mata terkulai dan ukuran pupil berkurang. Pengobatan untuk sindrom Horner biasanya tidak diperlukan, meskipun dokter mata dapat dikonsultasikan jika masalah penglihatan berkembang.

Sindrom Shy-Drager adalah salah satu dari berbagai jenis gangguan sistem saraf otonom dan juga disebut sebagai atrofi sistem ganda. Fluktuasi tekanan darah, tremor, dan disfungsi ereksi adalah gejala umum dari kondisi ini. Beberapa pasien dengan gangguan ini mungkin juga mengalami penurunan kemampuan berkeringat, kesulitan menelan, dan inkontinensia urin. Masalah pernapasan yang parah dapat terjadi di antara mereka yang memiliki kondisi ini dan seringkali terbukti berakibat fatal. Tidak ada pengobatan khusus yang tersedia untuk sindrom Shy-Drager, dan fokus utamanya adalah mengelola gejala individu.

Sindrom nyeri regional kompleks adalah gangguan yang mempengaruhi sistem saraf otonom yang menyebabkan rasa sakit kronis berkembang, biasanya mempengaruhi lengan atau kaki. Kejang otot, pembengkakan sendi, dan kepekaan terhadap suhu dingin seringkali merupakan gejala dari kondisi ini. Gejala tambahan mungkin termasuk mobilitas terbatas, perubahan warna kulit, atau fluktuasi suhu yang hanya terjadi pada anggota tubuh yang terkena. Obat-obatan, perubahan gaya hidup, dan terapi fisik mungkin berguna dalam mengobati sindrom nyeri regional kompleks selama metode pengobatan ini dimulai pada awal perjalanan penyakit. Penelitian telah menunjukkan bahwa metode pengobatan yang tersedia untuk gangguan ini menjadi kurang efektif seiring dengan perkembangan kondisi, meskipun pengobatan dini dapat menyebabkan pasien mengalami remisi, kadang-kadang selama beberapa tahun pada suatu waktu.