Apa Berbagai Jenis Deodoran Mineral?

Deodoran mineral terkadang digunakan sebagai alternatif alami untuk deodoran stik atau gel biasa. Deodoran mineral dapat dibeli dalam berbagai bentuk, termasuk batu, kristal, dan semprotan. Karena deodoran mineral umumnya tidak mengandung bahan kimia, maka jarang digunakan sebagai antiperspiran. Deodoran mineral, yang dapat dibuat dari tawas kalium yang terbentuk secara alami atau senyawa berbasis aluminium sintetis, dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau. Deodoran mineral umumnya menawarkan keuntungan dan kerugian.

Deodoran mineral biasanya dijual dalam bentuk batu, dan dapat bervariasi dalam ukuran, tekstur, dan bentuk. Batuan dioleskan pada kulit dengan cara membasahi batu terlebih dahulu, kemudian dioleskan pada area ketiak. Lapisan tipis tawas batu tetap berada di kulit, yang membantu mengusir bau. Tidak ada residu yang terlihat tertinggal di kulit dalam proses ini. Sebagai manfaat tambahan, deodoran mineral dalam bentuk batu biasanya bertahan lebih lama daripada deodoran tradisional.

Stik kristal adalah bentuk lain di mana deodoran mineral dapat ditemukan, biasanya dijual dalam bentuk tabung. Seperti deodoran tradisional, pengguna dapat memutar tombol di bagian bawah tabung, yang memungkinkan produk dikeluarkan. Stik ini digunakan seperti deodoran mineral batu karena harus dibasahi terlebih dahulu sebelum aplikasi. Salah satu manfaat stik kristal mungkin lebih mudah disimpan dan diangkut daripada deodoran mineral batu.

Deodoran mineral juga dapat ditemukan dalam bentuk semprotan. Dalam aplikasi ini kristal mineral kecil dicampur dengan air dan dipompa dari botol semprot ke area tubuh yang diinginkan. Deodoran dalam botol semprot sering dihargai karena kemudahan penggunaannya tetapi mungkin tidak tahan lama seperti deodoran dalam bentuk batu atau kristal.

Semua jenis deodoran mineral bisa memiliki banyak manfaat. Banyak deodoran mineral yang bebas pewangi dan pewarna. Mereka biasanya tidak mengandung paraben, yang merupakan pengawet yang dibuat secara kimia yang dianggap dapat menyebabkan iritasi kulit dan bahkan kanker payudara. Mereka umumnya tidak meninggalkan residu atau lengket pada pakaian atau kulit. Alih-alih hanya menutupi bau, seperti deodoran tradisional, deodoran mineral mencegah bau tak sedap karena penghalang tawas penghambat bakteri yang mereka tinggalkan di kulit.

Produk deodoran mineral juga bisa memiliki kerugian. Beberapa di antaranya mungkin mengandung aluminium sintetis, terutama jika tidak diberi label sebagai “alami”. Karena deodoran mineral tidak menghentikan keringat, orang dengan keringat berlebih dan bau badan mungkin merasa bahwa produk mineral ini tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.